RumahkuÂ
Di dasar bukit yang jauhÂ
di lepas pantai,Â
di tepi laut luas yang kerasÂ
Aku akan membangunÂ
rumahku sendiri Â
Beserta jalanan lebar di depannyaÂ
Mereka yang lewatÂ
Mungkin akan mampirÂ
lalu pergi sendiriÂ
Saat hari akan menjadi gelapÂ
diiringi cahaya putih yang cepat,Â
Aku akan berdiri menunggu di gerbangÂ
Dari saat bayangan akan tumbuh lebih ringan
burung di waktu fajar menangis,
hari perlahan menjadi cerah
dan tenang
Sejak pagi yang cerah datang,
Aku memerhatikan setiap mereka yang lewat,
bertanya-tanya
"Apakah itu kamu?"
"Mungkinkah itu kamu?"
---
Bunga Azalea
Ketika kau meninggalkanku
Tanpa mau melihatku,
Tanpa sepatah kata
aku akan melepasmu dengan lembut
Dari gunung Yaksan di Yeongbyeon
Aku akan menabur rangkaian bunga azalea di jalan-jalan yang engkau tapaki
Melangkahlah
dengan berpijak
di atas bunga-bunga
yang kuletakkan sebelum kau pergi
dengan lembut
Ketika kau meninggalkanku
Tanpa mau melihatku,
Aku tidak akan meneteskan air mata
---
Di Tepi Sungai
Kenapa kau seperti itu
Duduk sendiri di tepi sungai
Ketika tanaman hijau mulai tumbuh
Saat angin bergerak tenang
Karena musim semi
Kau berjanji
Bahkan kalau kau pergi,
Kau tidak akan pergi selamanya
Itu yang kau janjikan
Setiap hari aku duduk
di tepi sungai
Memikirkan sesuatu tanpa tahu akhirnya
Ketika kau berjanji
Bahkan kalau kau pergi
Kau tidak akan pergi selamanya,
Apa kau memintaku untuk tidak melupakanmu?
***
Sajak-sajak ini terangkum dalam buku Azaleas (Kim So-wol Selected Poems) yang juga menjadi simbol kisah cinta LDR beda dimensi dalam Drama Korea The King Eternal Monarch. Versi Bahasa Inggrisnya diterjemahkan oleh David R McCann.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H