kau pengunjung di taman itu.
aku bangku yang barangkali hanya akan kau duduki sekali sebelum beranjak.
dari sana kau lihat pohon dengan daun-daun tua berguguran
atau penjual balon dengan wajah
yang sukar dihafal.
kau pengunjung di taman itu.
aku cuaca yang berubah-ubah
dan luput dari perhatianmu.
langit yang terlalu cerah
atau tiba-tiba gerimis.
aku terik yang mengecup diam-diam kepalamu, atau air mata yang jatuh di atas punggung tanganmu.
dari sana kau lihat burung-burung akan kembali ke sarang.
kau pengunjung di taman itu.
aku taksi yang melintas. cahaya lampu yang tidak dipadamkan.
sayup angin yang dilahap keramaian.
atau aroma parfum yang mudah menguap.
dari sana kau merasakan aku ada dan tidak ada
kau pengunjung di taman itu.
aku akhir pekan yang kau lepas sehabis petang dan menjelma sebuah permintaan paling tabah di ujung hari;
sebelum kau melupakan aku,
aku ingin diingat sebagai kenangan yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H