Suatu malam aku akan sampai
di matamu yang kantuk
Sebab jalan-jalan itu melengkung,
menunda keberangkatanku
dari bayang-bayang kota yang dipeluk
cuaca buruk.
Suatu malam aku akan sampai
di depan jendalamu
yang dijamah ranting-ranting,
dan menjelma suara yang paling kaukenali di ujung telepon.
Suatu malam aku akan sampai
di lututmu yang luka karena ditabrak seorang pengendara sepeda.
Aku darah yang kauinginÂ
tidak keluar, karena kautakut kehilangan aku lebih banyak.
Suatu malam aku akan sampai
di legam rambut ibumu
yang harum dan malam serta lebih tipis
dari benang layang-layang
di ujung pisau atau nyala kretek
yang sengaja dibakar seorang lelaki di pertigaan, menunggu tumpangan
atau pasangan.
Suatu malam aku akan sampai
di dalam buku kesukaanmu,
juga dalam sebuah lagu
yang kaudengar sehabis petang,
yang hanya mengundang kantuk.
Hingga aku tiba dalam ceritamu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI