Pukul dua pagi
Dan saya tidak tahu cara terbaik
Untuk berbaring
Barang sebentar memejamkan mata
Kelebat bayang-bayang,
Serangga terperangkap dalam
Lampu putih
Seperti mimpi, atau kalender dan jam
Dalam kepalamu
Yang meminta jatah libur
Kita terlalu sibuk
dengan kesepian
Dan kalimat pedas seorang atasan
Sementara saya kehabisan api
Untuk membakar bayang-bayang
Yang menyala di belakang lampu ini
Saya ingin hidup dalam mimpimu
Untuk menyakitimu
Yang megap-megap
Tak mampu meraih saya dalam
Kenyataan yang kejam
Dan bisa membunuh
Seumpama bocah kecil
Pada mainan baru
Yang tidak dibelikan ibunya
Lalu saya tertawa
Kamu diam saja di sudut ruangan itu
Yang sepi
Tanpa memeluk apa-apa
Selain pukul dua pagi
Memukul kepalamu
Agar tetap terjaga
Kadang-kadang berpikir untuk
Berhenti namun kamu bahagia
Melihat saya tersenyum
Kemudian kamu mengerti,
Kenapa saya tidak ingin berhenti
Tapi saya harus tidur
Agar tidak bangun kesiangan
Dan dimarahi oleh atasan
Saya akan menyentuhmu
Lain waktu jika kamu masih
memberi saya
Kesempatan
Martapura, 7 Januari 2019