Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Aku Selalu Ingin Datang Terlambat

17 November 2019   08:57 Diperbarui: 19 November 2019   14:08 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com/@thehowphotographer

Aku selalu ingin datang terlambat.
Seperti kabar baik untuk keluarga
pasien di rumah sakit,
keringat yang keluar dari pori-pori kulit
pengemis tua di dekat lampu merah,
atau pegawai kantoran di bulan Desember
dengan alasan hujan.

Aku selalu ingin datang terlambat.
Semisal taksi yang ditunggu
oleh seseorang
di depan halte
dengan cemas dan gerimis
di matanya.
Semata-mata ia takut apabila
senja pulang mendahuluinya.

Aku selalu ingin datang terlambat.
Pelangi di langit sore,
koran minggu pagi dengan berita korupsi di hari Sabtu.
Atau ketika kau mulai berpikir untuk
membeli jam tangan baru.
Karena kesedihan selalu berkunjung
tanpa mengenal waktu.

Aku selalu ingin datang terlambat.
Sebagai seorang tamu penting
dengan pidato yang sama
sekali tidak menarik.
Namun sebuah acara tidak akan
dimulai tanpanya.

Aku selalu ingin datang terlambat.
Seperti sebuah penyesalan
terhadap kata-kata
yang tidak sempat diucapkan.
Atau ketika kau memutuskan untuk  berhenti menunggu
seorang tamu yang tidak pernah
berniat untuk datang
ke rumahmu.

Martapura, 17 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun