Lebih baik begini, Lis
Kita bisa saja seperti ini di sisa-sisa hidup
Melihat dua sisi dunia dari cabang-cabang pohon yang tumbuh di tubuhmu
dalam kata-kata;
kesedihan dan kebahagiaan
Meski yang dapat kuceritakan kepadamu terkadang hanyalah perasaan purba yang telah ada sejak zaman dulu
Yang biasa kita sebut sebagai cinta dan kesepian
Aku sedang mengasingkan diri dari hidup
Berpaling dari dunia dan kesibukan yang semu
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku hari ini, atau kesedihan macam apa yang akan menimpaku esok hari
Kubayangkan wajahmu, Lis,
berada di luar jangkauanku
Dan kulakukan hal ini berulang kali,
Aku bersedih
karena memandang tubuhmu yang menjauh
Membuatku seolah terjebak di balik sebuah jendela dengan kisi-kisi yang rapuh
terlalu lama
Lalu kau tumbuh sebagai pohon
dengan ranting yang berjatuhan
Menjadikanku pemilik taman yang berkabung
Dengan dua sisi dunia
serta dua perasaan purba di dalam genggamannya
Tidak seperti kesedihan dan kebahagiaan, Lis
Karenamu
Aku bisa merasa jatuh cinta dan kesepian di saat yang berasamaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H