Kau kabut yang menyimpan banyak misteri
Hal-hal yang disembunyikan pagi
dari mata anak kecil di ujung jalan itu
dan nelayan yang sedang tersesat
Akulah anak kecil
yang menangis karena rumahnya di puncak bukit dilahap olehmu
Dengan balon yang belum sempat dia terbangkan, mainan baru dan sarapan
Atau juga nelayan,
yang kehilangan arah
Hanya berbekal kompas rusak, jaring yang berlubang, ikan-ikan yang keburu mati, dan harapan
Angin dari banyak penjuru
telah mengumpulkanmu menjadi satu
di tengah-tengah kebutaanku,
di bawah bukit,
di sepertiga laut,
atau di mana-mana
Kau ada
Kau kabut,
yang lebih nampak saat
aku panggil sebagai rasa sakit
Di bawah bukit,
di ujung jalan,
di sepertiga lautan,
yang dibawa oleh kesedihan anak kecil
atau penyesalan berlayar seorang nelayan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI