Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pagi, di Pasar Ikan

21 Juli 2019   08:55 Diperbarui: 21 Juli 2019   14:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi, di pasar ikan
bau amis dan keringat pedagang
Sungai kering, kenaikan harga rempah-rempah dapur
pada dahi berkerut orang-orang lalu-lalang

Sejam lalu
wanita empat puluhan
dan rindu sewindu pada puteranya
yang semata wayang
beranjak dari hadapan lelaki tua di emperan

lelaki tua yang menyimpan sewindu rindu pada puterinya yang mati
keduanya, serta suara obrolan
perihal kenaikan harga,
penghasilan rendah,
rindu dan nafkah
untuk sisa anggota keluarga di rumah

Di pasar ikan
di ujung pagi ini, lelaki tua di emperan mati
di antara barang dagangannya;
sapu lidi yang tidak laku

Anak kecil, remaja dan orang kaya dengan gawai,
tak melihat.

Wanita empat puluhan kembali,
menunduk dan menangis
untuk lelaki tua yang mati di emperan
ketika aroma amis dan bau keringat pedagang,
percakapan tentang sungai kering,
dan kenaikan harga rempah-rempah dapur
pada dahi berkerut
orang-orang yang hanya lewat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun