Saya ingin lesap di mata kau, mungkin sebagai sebuah melankoli yang bersembunyi pada rona bibir kau sewaktu tersenyum.
Saya ingin jadi penyesalan yang datang lebih awal, seperti sebidang dada yang ingin menenggelamkan lengan kau untuk merasakan gemuruhnya.
Saya mau menjelma sebagai penggalan suara kesukaan kau, menjadi lagu-lagu sendu yang diputar ulang di atas balkon kamar kau. Atau serupa angin yang mengeringkan pipi kau dari airmata jahat.
Saya akan jadi apa pun buat kau. Saya bisa jadi langit yang luasnya tak seberapa, saya bisa jadi laut yang tidak cukup dalam, saya bisa jadi gunung yang tidak terlalu tinggi, bahkan saya bisa jadi anjing yang jinak.
Manisku, saya rela tolol untuk kau.
Mau menjadi apa pun buat kau.
Asal jangan kauminta saya untuk jadi tiada.
Hingga ketololan saya menjadi sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H