Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Selagi Aku Masih Mencintaimu

4 Maret 2019   21:25 Diperbarui: 20 Agustus 2022   01:14 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selagi aku masih mencintaimu, kau boleh lakukan ini berkali-kali dan aku akan menikmatinya berulang kali dengan senang hati. Aku akan bangun tidur besok pagi dan kau bisa mengabaikan aku lagi. Aku hanya akan berpura-pura bodoh dan tidak sadar bahwa tidak diberi kabar ialah sebuah kabar. Selagi aku masih mencintaimu, mari kita lakukan lagi hari ini. Aku akan memikirkanmu, dan kau akan mengabaikanku.

Aku akan belanja keperluan hidup di pasar. Membeli beras dan lauk. Di jalan, aku akan melihat rambu dilarang parkir dan dilarang berputar, tepat di mana aku akan memarkir motor dan berputar melawan arus. Kemudian aku akan tertawa karena mengabaikan hal-hal yang mungkin menyelamatkan hidupku, tapi kukira tidak berlaku untuk hal-hal yang membahayakan hidupku, seperti mencintaimu. Lalu aku akan memintamu untuk melakukan ini lagi, dan kau bisa abaikan aku sebanyak yang kau mau. Lakukan hari ini. Selagi aku masih mencintaimu.

Aku akan pulang kerja pukul dua siang dan menghabiskan sekitar setengah jam berbaring di depan televisi yang menyala, sementara wajahku seperti orang tolol di depan ponsel pintar, melihat status atau foto-foto yang kauunggah. Bertanya dalam gumam seperti orang demam yang kurang diperhatikan, atau mengelu-elukan rindu padamu seperti orang gagu, adakah kutipan yang kautulis untukku? Atau itu untuk orang lain yang sialnya kenapa bukan aku. Boleh aku pukul kepala orang lain itu? Dia menggemaskan karena mampu menaklukkan hatimu. Aku ingin mencubit matanya.

Kau akan berhasil untuk mengabaikan aku lagi. Tentu. Kau ahlinya. Tapi ini tak seberapa. Kau sudah abaikan aku puluhan kali, kupikir bukan masalah yang besar bila kau abaikan aku hari ini. Toh, aku masih mencintaimu. Jadi, mari kita ulangi. Kau boleh abaikan aku. Selagi aku masih mencintaimu dan mumpung aku masih hidup di dunia ini. Karena besok belum tentu, belum pasti. Mungkin aku akan berpaling atau salah satu dari kami akan mati.

Banjarbaru, 04/03/2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun