Aku tak tahu bagaimana kabarmu setelah terakhir kali kita bertemu, perempuan yang namanya hanya kutahu lewat name-tag di dada. Malam ini aku ingin membuat sebuah pengakuan yang sedikit memalukan. Aku selalu mencarimu setelah hari itu.
Ini kisahku, tentang si penjaga minimarket bandara yang jatuh hati padamu, perempuan yang setiap hari membeli sebotol mineral dan sebungkus roti rasa cokelat di tempat kerjaku. Aku selalu ingin menyapamu tiap kali kamu datang, namun selalu kuurungkan niat karena sepertinya kamu adalah tipe orang yang tak banyak bicara, termasuk pendiam. Jujur, aku hanya takut diabaikan. Namun hari itu, Senin, 13 November  2017 kuberanikan diri  untuk mengajakmu bicara, akhirnya aku bisa mendengar suara lembutmu untuk pertama kalinya. Rasanya juga sangat menyenangkan bisa melihat senyuman di bibirmu mengembang.
Rabu, 15 November 2017 untuk pertama kalinya kamu mau menyapaku dengan senyuman tulus di bibirmu. Aku sangat bahagia. Tapi mengapa setelah hari itu kita tak lagi pernah bertemu? Bahkan di tempat kerjamu yang kulewati setiap hari, aku tak bisa menemukanmu. Setelah itu aku memutuskan untuk memberikan diriku sedikit penyadaran. Bahwa tak semua hal indah yang kutemukan  bisa kumiliki dan kubawa pulang. Mungkin memang benar, cara terbaik untuk mencintai seseorang adalah dengan mendoakan. Sebab doa adalah bentuk cinta yang paling rahasia. Hingga hari ini, Wulan, aku selalu mendoakanmu di mana pun kamu berada agar kamu selalu nyaman dalam lindungan Tuhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI