Pinrang, Sulawesi Selatan - Empat ratus Kepala Keluarga (KK) yang mendiami dusun Cilellang, kecamatan Duampanua, kabupaten Pinrang terisolir karena akses jalan masuk dari Desa Salipolo ke dusun mereka terputus akibat banjir. Banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter hingga 1,5 meter membuat ruas jalan ini tidak lagi bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Tingginya intensitas hujan selama sepekan terakhir dan dibukanya pintu air bendungan sungai Saddang diduga menjadi faktor penyebab banjir tersebut.
Selain memutus transportasi warga dusun dalam menjalankan aktifitasnya, banjir kali ini juga membuat warga khawatir akan jebolnya tanggul air bendungan sungai Saddang yang melalui dusun mereka. Kekhawatiran warga ini dikarenakan adanya beberapa bagian tanggul air yang sudah mulai retak sehingga sangat rawan jebol dan akan memicu terjadinya banjir bandang yang akan menghantam pemukiman warga dusun.
Belum adanya perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah akan musibah yang sudah menimpa mereka selama beberapa hari terakhir membuat warga dusun kecewa. Besarnya resiko yang harus mereka hadapi apabila tanggul jebol membuat ratusan warga dusun ini tak bisa lelap dalam tidurnya. Sebagai langkah pengamanan akan jebolnya tanggul, warga dusun Cilellang secara swadaya menumpuk karung pasir sebagai penahan dinding tanggul yang sudah mulai retak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H