Mohon tunggu...
Syahrul Baihaqi
Syahrul Baihaqi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menyukai baca-tulis sejak SMA, terbiasa menulis jurnal dan sajak (bukan anak senja).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat

16 Maret 2023   14:58 Diperbarui: 16 Maret 2023   15:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Unsplash/KateMacate 

ia meminta hadiah
sebagai tanda cinta
jika tidak diberi
ia minta pisah 

aku seorang pujangga
tanpa nama
tak bisa kuberinya
bunga atau istana
hanya pena yang ku punya
kata mutiara menjadi senjata 
untuk meluluhkan hatinya 

saat lilin ditiup 
hatiku sangat gugup 
ku beri ia surat cinta 
dia membacanya 
lalu kecewa 
surat itu tak bermakna 

aku ukir kembali setiap kata 
namun tak ada yang berbeda 
hanya menggores luka di dada 

hari tak berlangsung lama
ku tulis surat baru untuknya:
sebuah surat tanpa kata. 

20 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun