***
Sari berjalan menyusuri jalan menuju sekolah. Sejak pagi ia terus memikirkan presentasinya tentang bahasa daerah yang akan ia bawakan di depan teman-temannya. Sari tidak ingin bahasa daerah yang sudah diturunkan dari kakek-neneknya dan turun-temurun dijaga dengan sia-sia dan hilang begitu saja.
Sari tumbuh dan besar di desa kecil yang masih mempertahankan bahasa daerahnya. Bahasa daerah yang dipertahankan di desanya merupakan salah satu ciri khas yang membuat desa mereka begitu indah. Namun, saat Sari mulai bersekolah di kota, ia menyadari bahwa tidak semua orang mempertahankan bahasa daerah mereka.
Saat Sari tiba di sekolah, ia langsung menuju ke kelasnya. Ia duduk di bangku dan menunggu teman-temannya datang. Ketika semua teman-temannya sudah berkumpul, mereka langsung memulai presentasi.
Sari memulai presentasinya dengan bercerita tentang desanya dan bahasa daerahnya. Ia menjelaskan bagaimana bahasa daerah di desanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sari juga menunjukkan kepada teman-temannya betapa pentingnya mempertahankan bahasa daerah untuk menjaga identitas dan budaya lokal.
Namun, beberapa temannya nampak tidak tertarik dengan presentasi Sari dan bahasa daerah yang ia bicarakan. Sari merasa sedih dan kecewa. Ia merasa tidak bisa membuat teman-temannya memahami betapa pentingnya mempertahankan bahasa daerah.
Saat pelajaran selesai, Sari masih merenungkan kegagalan presentasinya tadi. Ketika ia sedang berjalan pulang, ia mendengar dua orang dewasa sedang berbicara tentang pentingnya mempertahankan bahasa daerah mereka.
Sari merasa senang mendengar pembicaraan mereka. Ia merasa tidak sendiri lagi dalam upayanya untuk mempertahankan bahasa daerah. Ia menyadari bahwa upaya kecil seperti presentasinya tadi dapat memberikan pengaruh positif pada orang-orang di sekitarnya.
Sejak saat itu, Sari berjanji untuk terus mempromosikan dan mempertahankan bahasa daerahnya, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya. Ia percaya bahwa setiap upaya kecil dapat membantu melestarikan bahasa daerah dan menjaga identitas budaya lokal.
Sari yakin bahwa jika semua orang berkontribusi dalam mempertahankan bahasa daerah mereka, bahasa daerah akan terus hidup dan bertahan dalam generasi selanjutnya. Ia merasa bangga bisa menjadi bagian dari upaya tersebut dan ingin mengajak orang lain untuk ikut serta.
