***
Sekarang ini, apa pun bisa dibeli dengan uang, bahkan kebohongan sekalipun. Inilah yang dialami oleh seorang pria bernama Arif. Arif adalah seorang yang ambisius dan ingin meraih kesuksesan dengan segala cara. Ia pun memutuskan untuk berbohong demi mendapatkan posisi yang lebih tinggi di perusahaannya.
Awalnya, kebohongan Arif terlihat berhasil. Ia diterima oleh para atasan dan koleganya sebagai sosok yang berbakat dan jujur. Namun, semakin hari, Arif semakin sulit untuk mempertahankan kebohongannya. Ia harus membuat cerita-cerita baru untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Ia tidak bisa tidur nyenyak karena selalu merasa takut kebohongannya terbongkar.
Akhirnya, pada suatu hari, kebohongan Arif terbongkar. Atasannya mengetahui bahwa semua pencapaian yang Arif klaimkan adalah bohong belaka. Arif dipecat dari pekerjaannya dan kehilangan semua yang ia raih selama ini. Ia merasa sangat malu dan merasa seperti kera duduk di atas pohon, matanya melihat dunia.
Arif menyesal dan belajar dari pengalamannya. Ia memahami bahwa kejujuran adalah kunci utama dalam hidup dan ia berjanji untuk tidak pernah berbohong lagi. Ia memutuskan untuk memulai dari awal dan membangun kembali hidupnya dengan kejujuran.
Kehidupan Arif berubah setelah itu. Meskipun ia harus memulai dari awal, ia membangun karirnya dengan cara yang jujur dan benar-benar pantas. Ia juga membangun hubungan yang baik dengan teman-temannya dan keluarganya. Ia merasa lebih bahagia dan tenang karena tidak lagi merasa tertekan dengan kebohongannya.
Dari pengalamannya, Arif belajar bahwa kebohongan tidak bisa dibeli dengan uang. Kejujuran dan integritas yang benar-benar penting dalam kehidupan dan tidak boleh dikorbankan demi kesuksesan yang sementara. Karena itu, jangan berbohong karena kejujuran akan selalu menjadi yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H