Era globalisasi menghadirkan tantangan besar bagi seluruh dunia, termasuk masyarakat Indonesia, untuk dapat mempertahankan diri dalam pergaulan internasional yang sangat kompleks (Assapari, 2014:30). Dengan kemajuan globalisasi saat ini, keberadaan bahasa Indonesia menjadi semakin populer. Namun, globalisasi sangat mempengaruhi keberadaan bahasa Indonesia dan menimbulkan berbagai masalah baru. Salah satunya adalah ketahanan bahasa Indonesia yang saat ini sedang mengalami penurunan serta munculnya istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan lainnya.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang jika diucapkan secara keliru menjadi kurang baik (Kusumawati, 2019:132). Penggunaan bahasa Indonesia harus sesuai dengan kaidah dan struktur Ortografi Indonesia (EBI) yang baik dan benar. Penggunaan bahasa yang tepat dan benar sangat diperlukan untuk menunjukkan identitas suatu bangsa yang beradab. Selain itu, menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan baik merupakan tanda cinta tanah air dan mewujudkan rasa nasionalisme.
Eksistensi bahasa Indonesia memudar karena banyaknya masyarakat Indonesia, terutama di kalangan remaja, yang menggunakan kata-kata populer atau bahasa gaul Indonesia (Assapari, 2014:30). Keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional perlu mendapat perhatian lebih dari masyarakat luas. Karena saat ini, orang Indonesia lebih bangga berbicara bahasa asing daripada bahasa ibu mereka, bahasa Indonesia. Di bawah kedok bahasa internasional, orang lebih cenderung terlibat dalam bahasa asing. Hal tersebut terjadi dikarenakan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia belum tertanam pada pada diri warga Indonesia.
Di era globalisasi yang menuntut penguasaan teknologi dan bahasa asing di berbagai bidang kehidupan, membuat bahasa Indonesia kini semakin memudar (Apriana, 2019). Mempelajari bahasa asing merupakan hal yang positif dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap penutur. Bahasa asing kini bukan lagi hal yang sangat dianggap tidak biasa, akan tetapi bahasa asing sudah dianggap sebagai tuntutan yang harus dikuasai terutama pada era globalisasi. Tetapi, menguasai bahasa asing bukan berarti kita mengabaikan bahasa nasional. Akan sangat baik bila rakyat Indonesia bisa menguasai satu atau beberapa bahasa asing, namun menguasai bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional menggunakan baik dan benar pun sangat lah penting. Oleh karena itu, dalam menghadapi bahasa asing yang semakin dominan di era globalisasi, perlu untuk menjaga bahasa Indonesia agar tetap lestari.
Hoffman dalam (Komalasasi dan Rusdiana, 2017:106) mengatakan bahwa pemertahanan bahasa mengacu dalam sebuah situasi di mana anggota komunitas atau masyarakatnya berusaha mempertahankan penggunaan bahasanya yang sudah biasa mereka gunakan. Beberapa upaya yang harus dilakukan salah satunya adalah memunculkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Seharusnya kita juga menanamkan sifat disiplin pada berbahasa Indonesia. Sehingga menggunakan sifat disiplin itulah akan membuahkan bahasa Indonesia tetao lestari sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu, bila terdapat imbas bahasa terkenal yang masuk ke pada bahasa Indonesia hendaknya diadaptasi menggunakan kaidah berbahasa Indonesia, yang dalam hakikatnya adalah bukti diri bangsa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia akan mampu bersaing dengan bahasa asing di era globalisasi sehingga tidak mudah memudar sebagaimana yang dikhawatirkan oleh para pemerhati bahasa.
Daftar Pustaka :
Apriana, D. W. I. (2019). Pengaruh Bahasa Inggris Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia Di Era Globalisasi Sebagai Peluang Sekaligus Ancaman.
Assapari, M. M. (2014). Eksistensi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional Dan Perkembangannya di Era Globalisasi. Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, Dan Pengajarannya, 9(18).
Komalasasi, I., & Rusdiana, I. (2017). Upaya Pemertahanan Bahasa. 2nd NEDS Proceedings, 105--112.
Kusumawati, I. (2019). Penanaman Karakter Nasionalisme Cinta Bahasa Indonesia pada Bulan Bahasa dan Sastra. Academy of Education Journal, 10(02), 131--141.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H