Pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Dosen Teknik Mesin UNESA bagi UKM Sambal Kemasan Sidoarjo

Mitra pada kegiatan ini yaitu UKM sambal goreng kemasan Imario Premio yang berasal dari Sidoarjo. "Sebagai seorang ibu rumah tangga, saya memiliki hoby memasak sehingga tertarik membuka usaha sambal kemasan" tutur Huzaimah. 

Dalam menjalankan usahanya yang dirintis sejak 2011. Varian sambal yang diproduksi yaitu sambel baby cumi dan sambel penja/teri. Produk dikemas dalam botol ukuran 250 gram.

Bersama pihak mitra, tim pelaksana dapat merumuskan permasalahan prioritas yang dihadapi pihak mitra yaitu pada proses produksi khususnya proses penggorengan, disisi lain alat penggoreng yang digunakan saat kini masih menggunakan alat konvensional.

Selama ini untuk penggorengannya menggunakan wajan sederhana dengan sumber panas dari LPG sehingga apabila ada pesanan dalam jumlah besar, proses produksi membutuhkan waktu lama (3 jam/proses), dan mudah capek (harus diaduk secara terus menerus). 

Konsekuensi lain dari penggunaan peralatan produksi yang kurang memadai tersebut yaitu sering kematangan (gosong) karena panas api kompor yang berlebihan (tidak bisa dikontrol) sehingga merugikan pihak mitra. 

Permasalahan lain yang dihadapi mitra yaitu terkait dengan pemasaran di era new normal sekarang ini. "Solusi permasalahan proses penggorengan dapat diatasi dengan menerapkan mesin penggoreng sambal sehingga tidak khawatir terlalu matang (gosong) sedangkan solusi permasalahan pemasaran produk mitra dapat diatasi dengan menerapkan sistem pemasaran berbasis digital" Jelas Wahyu Dwi Kurniawan selaku ketua pelaksana kegiatan.

Aplikasi Alat untuk Proses Produksi Sambal Mitra (dokpri)

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan berjalan dengan baik dengan capaian sebagai betikut.

• Terwujudnya mesin penggoreng sambal semi otomatis
• Mempercepat proses penggorengan yang semula 3 jam menjadi 1,5 jam per 5 kg sehingga produktivitas mitra dapat ditingkatkan menjadi 2x lipat
• Menghemat tenaga, sehingga tidak mudah lelah karena dikerjakan oleh mesin.
• Produk lebih higienis karena material mesin terbuat dari food grade Standard yaitu stainless steel 304.
• Melalui penerapan strategi maupun teknologi pemasaran berbasis less contact economy dapat meningkatkan omset penjualan mitra meningkat sampai 66%.