Banjir merupakan sebuah fenomena alam yang di akibatkan tingginya curah hujan,sehingga meningkatnya debit air yang berlebihan merendam daratan. Pada hari Rabu (29/9/2021) seluruh wilayah di Batang Anaibl diguyun hujan sangat lebat termasuk Korong Kuliek Nagari Sungai Buluah Timur.Â
Derasnya curahnya hujan yang tidak henti-hentinya mulai pukul 14.00 WIB hingga sampai malam ini membuat aliran sungai meluap sangat dratis,sehingga mengakibatkan air melimpah ke ruas jalan. Disamping itu,juga mengakibatkan puluhan rumah warga tergenang banjir lebih kurang setinggi lutut orang dewasa dan bahkan ada Pagari dinding rumah jebol akibatnya kuatnya arus air.
Kondisi ini sudah terjadi kurang lebih enam tahun belakangan. Dangkalnya dalam ruas kondisi sungai sehingga masyarakat setempat was-wasan ketika hari hujan,apalagi hujan dimalam hari.
Akibat tingginya intensitas hujan dan tidak henti-hentinya sampai saat ini, diprediksi akan menimbulkan kerusakan seperti rusaknya jalan aspal sehingga berlobang-lobanh dan jebolnya bendungan air untuk irigasi sawah.
Disisi lain juga di prediksi, akan rusaknya kembali jalan utama akses masyarakat yang menghubungkan antara Korong Kuliek dan Korong Salisikan lebih tepatnya jalan bukit bakia.Â
Memang dalam beberapa Minggu belakangan jalan utama tersebut sebagai akses aktivitas perekonomian masyarakat sudah diperbaiki dan dibantu pemerintah dan itu sifat sementara atau dapat dikatakan penanggulan darurat,karena kemaren putus total akibat curah hujan sangat tinggi. Sehingga mengakibatkan tebing jalan longsor karena dihantam arus sungai Batang Anai sangat kuat.
Namun,jika melihat cuaca hujan sampai saat ini belum ada henti-hentinya dan bedasarkan survei sore tadi ada sebagian jalan utama yang sudah diperbaiki pemerintah tersebut rusak kembali dan sebagian tebing penyangga jalan sudah jebol atau jatuh kebawah sungai.
Melihat fenomena alam diatas sekiranya perlu kaijian dan starategi kedepannya tentang DAS (Daerah Aliran Sungai). Secara umum DAS difenisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatasan topogarafi (punggung bukit) Â yang menerima,mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkan melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama kelaut atau kedanau.
Dalam hal ini juga tentu perlu pengolahan tatanan yang baik (good gevernance) dan pengolahan daerah aliran sungai. Karena pada prinsipnya kerusakan sumber daya alam yang terjadi dalam DAS disebabkan oleh tatanan pengelolan yang buruk (bad governance). DAS dapat dikatakan sebuah ekosistem tempat air dan lahan berinteraksi.
 Artinya dapat dikatakan bahwa Air hujan jatuh salah wilayah DAS mengalir menuju sungai yang sama dari hulu ke hilir. Tentu sekiranya kedepannya pengelolan yang baik diperlukan untuk menopang kehidupan manusia dan kehidupan umumnya baik mikro maupun mikroorganisme di wilayah DAS dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H