Mohon tunggu...
Syahrul Rivaldy Irawan
Syahrul Rivaldy Irawan Mohon Tunggu... Akuntan - Freelancer | Aktivis Kemasyarakatan | Pemuda Handal | Fastabiqul Khairat | Aktivis Kepemudaan di Muhammadiyah

Hanya hamba Allah SWT yang tak luput dosa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Danau Purba Bandung: Jejak Sejarah Alam di Cekungan Bandung

31 Januari 2025   14:45 Diperbarui: 31 Januari 2025   14:45 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.pasoendan.co/2020/09/bandung-pada-suatu-masa.html

Danau Purba Bandung: Jejak Sejarah Alam di Cekungan Bandung

Danau Purba Bandung merupakan sebuah danau raksasa yang pernah menggenangi kawasan Cekungan Bandung ribuan tahun yang lalu. Keberadaan danau ini telah menarik perhatian para ahli geologi dan sejarah karena perannya yang signifikan dalam pembentukan lanskap Bandung saat ini. Artikel ini akan membahas secara mendetail mengenai sejarah terbentuknya, proses pengeringan, serta dampaknya terhadap ekosistem dan kehidupan manusia di wilayah Bandung.

Asal-Usul dan Proses Terbentuknya Danau Purba Bandung

Danau Purba Bandung terbentuk akibat aktivitas vulkanik Gunung Sunda yang terjadi sekitar 125.000 hingga 50.000 tahun yang lalu. Letusan besar Gunung Sunda menyebabkan terbentuknya cekungan besar yang kemudian terisi air, menciptakan sebuah danau luas yang diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 725 meter di atas permukaan laut.

Proses pembentukan danau ini juga dipengaruhi oleh aliran lava dan material vulkanik yang menyumbat aliran Sungai Citarum purba. Sumbatan ini menghalangi aliran air keluar dari cekungan, menyebabkan air terus tertahan dan menggenangi wilayah tersebut. Pada puncaknya, luas danau ini diperkirakan mencapai lebih dari 2000 km, meliputi wilayah yang kini menjadi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan sekitarnya.

Proses Pengeringan dan Terbentuknya Lanskap Bandung

Sekitar 16.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, Danau Purba Bandung mulai mengalami penyusutan dan akhirnya mengering. Proses ini terjadi akibat erosi dan longsoran yang secara perlahan membuka aliran Sungai Citarum, memungkinkan air danau mengalir keluar menuju Laut Jawa.

Seiring dengan surutnya air, daratan yang dahulu berada di bawah permukaan danau mulai muncul, membentuk topografi Bandung yang kita kenal saat ini. Wilayah seperti Lembang, Dago, dan dataran rendah di sekitar Kota Bandung merupakan bekas dasar danau purba yang kini menjadi pemukiman dan lahan pertanian.

Dampak Geologis dan Ekologis

Pengeringan Danau Purba Bandung tidak hanya mengubah lanskap fisik, tetapi juga berdampak besar pada ekosistem dan kehidupan manusia. Beberapa dampak penting yang dapat diamati hingga kini antara lain:

  1. Tanah yang Subur
    • Endapan lumpur yang tertinggal dari danau purba membuat wilayah Bandung memiliki tanah yang subur, cocok untuk pertanian dan perkebunan.
  2. Sumber Air Tanah yang Melimpah
    • Bekas dasar danau menyimpan cadangan air tanah yang besar, menjadi sumber utama air bersih bagi masyarakat Bandung.
  3. Potensi Bencana Alam
    • Struktur geologis bekas danau menjadikan wilayah ini rentan terhadap bencana seperti banjir dan gempa bumi. Selain itu, daerah cekungan ini sering mengalami penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun