Danau Purba Bandung: Jejak Sejarah Alam di Cekungan Bandung
Danau Purba Bandung merupakan sebuah danau raksasa yang pernah menggenangi kawasan Cekungan Bandung ribuan tahun yang lalu. Keberadaan danau ini telah menarik perhatian para ahli geologi dan sejarah karena perannya yang signifikan dalam pembentukan lanskap Bandung saat ini. Artikel ini akan membahas secara mendetail mengenai sejarah terbentuknya, proses pengeringan, serta dampaknya terhadap ekosistem dan kehidupan manusia di wilayah Bandung.
Asal-Usul dan Proses Terbentuknya Danau Purba Bandung
Danau Purba Bandung terbentuk akibat aktivitas vulkanik Gunung Sunda yang terjadi sekitar 125.000 hingga 50.000 tahun yang lalu. Letusan besar Gunung Sunda menyebabkan terbentuknya cekungan besar yang kemudian terisi air, menciptakan sebuah danau luas yang diperkirakan mencapai ketinggian sekitar 725 meter di atas permukaan laut.
Proses pembentukan danau ini juga dipengaruhi oleh aliran lava dan material vulkanik yang menyumbat aliran Sungai Citarum purba. Sumbatan ini menghalangi aliran air keluar dari cekungan, menyebabkan air terus tertahan dan menggenangi wilayah tersebut. Pada puncaknya, luas danau ini diperkirakan mencapai lebih dari 2000 km, meliputi wilayah yang kini menjadi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan sekitarnya.
Proses Pengeringan dan Terbentuknya Lanskap Bandung
Sekitar 16.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, Danau Purba Bandung mulai mengalami penyusutan dan akhirnya mengering. Proses ini terjadi akibat erosi dan longsoran yang secara perlahan membuka aliran Sungai Citarum, memungkinkan air danau mengalir keluar menuju Laut Jawa.
Seiring dengan surutnya air, daratan yang dahulu berada di bawah permukaan danau mulai muncul, membentuk topografi Bandung yang kita kenal saat ini. Wilayah seperti Lembang, Dago, dan dataran rendah di sekitar Kota Bandung merupakan bekas dasar danau purba yang kini menjadi pemukiman dan lahan pertanian.
Dampak Geologis dan Ekologis
Pengeringan Danau Purba Bandung tidak hanya mengubah lanskap fisik, tetapi juga berdampak besar pada ekosistem dan kehidupan manusia. Beberapa dampak penting yang dapat diamati hingga kini antara lain:
- Tanah yang Subur
- Endapan lumpur yang tertinggal dari danau purba membuat wilayah Bandung memiliki tanah yang subur, cocok untuk pertanian dan perkebunan.
- Sumber Air Tanah yang Melimpah
- Bekas dasar danau menyimpan cadangan air tanah yang besar, menjadi sumber utama air bersih bagi masyarakat Bandung.
- Potensi Bencana Alam
- Struktur geologis bekas danau menjadikan wilayah ini rentan terhadap bencana seperti banjir dan gempa bumi. Selain itu, daerah cekungan ini sering mengalami penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan.