Mohon tunggu...
Syahrotun Septi Nurisma
Syahrotun Septi Nurisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa S1, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurikulum Merdeka SD: Tantangan dan Peluang dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan

6 Oktober 2023   15:53 Diperbarui: 6 Oktober 2023   16:07 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

By: Syahrotun Septi Nurisma, Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd.

Mahasiswi S1, Dosen PGSD FIPP

Universitas Negeri Semarang

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah melakukan upaya mendasar dan progresif, termasuk mengubah Kurikulum tahun 2013 menjadi Kurikulum Merdeka. Tujuannya tidak lain adalah itu memperkuat peran kurikulum dalam proses transformasi pendidikan  saat ini dan masa depan. Program ini merupakan bagian integral dari proses pembangunan pendidikan itu sendiri. Berhasil tidaknya pendidikan suatu negara bergantung pada inovasi program belajar atau kurikulum. Selain itu, dengan pesatnya perubahan masyarakat dan bidang teknologi saat ini, inovasi kurikulum sangat penting (Barquilla & Cabili, 2021). Tanpa adanya inovasi dalam kurikulum, guru akan merasa kesulitan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.  Inovasi kurikulum sangat membantu meningkatkan kualitas pendidikan secara luas dan membantu guru untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran.

Inti dari program Kurikulum Merdeka adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air Indonesia dan ciptakan generasi masa depan yang kuat intelektual dan berkarakter dan mempunyai semangat belajar sepanjang hayat. Kurikulum Merdeka adalah program baru yang akan menciptakan pendidikan yang semakin berkualitas pada saat ini. Kurikulum Merdeka ini mendapat banyak tanggapan dari masyarakat dan  wajar jika mereka setuju atau tidak setuju dengan program baru tersebut. Tantangan dalam bidang pendidikan khususnya perkembangan teknologi memerlukan praktisi Pendidikan dan guru  beradaptasi dengan cepat. Pendidikan adalah faktor kuncinya dalam pengembangan suatu negara dan kurikulum sekolah memainkan peran sentral dalam menentukan pendidikan berkualitas diberikan kepada generasi muda. Di Indonesia, upaya ditujukan untuk peningkatan kualitas pendidikan telah memunculkan inisiatif baru yang disebut Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar (SD). Sekalipun tujuannya mulia yaitu untuk perbaikan pendidikan dan membekali siswa dengan keterampilan yang lebih relevan.

Implementasi Kurikulum Merdeka tidak lepas dari banyaknya tantangan yang harus diatasi. Kurikulum Merdeka menuntut guru untuk mampu mengajar menyenangkan, kreatif dan inovatif untuk menumbuhkan sikap positif terhadap pelajar. Inovasi-inovasi yang diajukan dalam Kurikulum Merdeka diharapkan dapat sukses besar membekali siswa dengan keterampilan kompetitif global.  Ruang kelas bukan satu-satunya tempat siswa belajar, proses belajar dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun.hanya. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa harus mengembangkan keterampilan mandiri dan memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis.

Akan tetapi tidak hanya tantangannya, Kurikulum Merdeka juga memiliki peluang Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang lebih kontekstual, artinya siswa dapat belajar lebih mudah untuk menghubungkan topik ini dengan kehidupan sehari-hari mereka. Ini membantu siswa memahami relevansi pelajaran dan menerapkan pengetahuannya dalam konteks kehidupan nyata. Pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa  melihat bagaimana materi bekerja dapat diterapkan pada situasi nyata. Misalnya saat belajar matematika, siswa bisa melihat bagaimana konsep matematika digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti berbelanja, mengukur bahan untuk memasak atau merencanakan perjalanan. Ketika Siswa dapat melihat relevansi pelajaran dengan dunianya, mereka mempunyai banyak kemungkinan termotivasi untuk belajar. Mereka menyadari bahwa apa yang mereka pelajari sangatlah berharga dan manfaatnya dalam kehidupan mereka, sehingga meningkatkan mutu pembelajaran. Kurikulum Merdeka mendorong pengembangan kreativitas dan kemampuan siswa berpikir secara kritis. Siswa didorong untuk mengemukakan idenya sendiri dan mencari solusi dan menjadi kreatif saat menghadapi masalah. Hal ini dapat membantu menghasilkan lulusan yang lebih kreatif dan inovatif siap menghadapi tantangan masa depan dan mendorong penggunaan teknologi. Mengetahui hal ini dapat meningkatkan akses siswa terhadap sumber daya Pendidikan online, membantu mereka terhubung dengan pengetahuan global dan berkembangnya budaya digital. Selain pengetahuan akademis, ada penekanan pada Kurikulum Merdeka yakni perkembangan kepribadian dan moral. Karena ini penting untuk membentuk warga negara yang baik tanggung jawab dan berintegritas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun