Mohon tunggu...
Syahrul Kartiko Aji
Syahrul Kartiko Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Terus mencari

Saya adalah seorang freelancer yang hoby jalan-jalan mencari sesuatu yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Biarkan Parkinson Merenggut Masa Tuamu

9 November 2019   16:03 Diperbarui: 9 November 2019   16:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini hari yang menyenangkan bagi kita semua, Tuhan memberikan banyak kenikmatan yang luar biasa banyak untuk kita semua, mulai dari kenikmatan makan, jalan-jalan, bersenda gurau dengan teman-teman, dan masih diberikan ketajaman berfikir dalam melakukan sesuatu. Namun bagaimana jika semua itu direnggut dari tubuh kita, hal tersebut bisa dibilang hal yang sangat memungkinkan terjadi kepada kita pada saat memasuki lanjut usia.

Seringkali kita lihat orang-orang yang sudah manula di sekeliling kita, entah itu tetangga kita maupun kakek nenek kita sendiri mulai berperilaku seperti anak kecil, mulai jalanya yang timik-timik, ngomongnya mulai tidak jelas, pelupa, hal tersebut sangat mudah kita jumpai pada kakek-nenek yang kita jumpai, terus apakah suatu saat nanti kita akan seperti itu juga? ya, sangat dimungkinkan sekali apalagi jika pola hidup kita sekarang berantakan.

Perilaku-perilaku manula yang terjadi diatas bisa jadi adalah gejala penyakit parkinson. Parkinson merupakan sebuah penyakit yang terjadi karena degenerasi sel saraf dan hilangnya sel-sel yang memproduksi dopamine di otak. Sehingga kerja otak terganggu yang mengakibatkan perintah terhadap tubuhnya menjadi terbatas, itulah mengapa orang-orang tua mulai susah berjalan, bicaranya tidak jelas, dan sering gemetar tubuhnya.

Beberapa hari yang lalu, hari Kamis, tanggal 07 November 2019 saya berkesempatan hadir dalam acara seminar yang membahas mengenai penyakit Parkinson di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur. 

Dalam acara tersebut pemateri diisi secara langsung oleh dokter spesialis saraf yakni dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S yang menjelaskan Parkinson secara lebih mendalam berdasarkan ilmu dan pengalamannya yang juga meskipun sekarang sudah menginjak manula tapi kesehatannya masih bugar seperti anak muda.

Berdasarkan data pada tahun 1990 terdapat sekitar 2,5 juta jiwa mengidap penyakit Parkinson diseluruh dunia dan data terbaru pada tahun 2015 kemarin tercatat sekitar 6,5 juta jiwa pengidap Parkinson diseluruh dunia. Hal ini menunjukan bahwa trend penyakit Parkinson mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. 

Penyebab penyakit ini adalah polusi lingkungan seperti di Jakarta dan kota-kota lainnya, kemudian makanan yang tidak sehat. WHO menyerukan perbanyaklah makan sayur dan buah-buahan di masa tua anda, dan yang terakhir penyebab Parkinson adalah kurangnya olahraga. WHO juga menyatakan olahraga yang baik adalah 5 kali dalam seminggu dan 30 menit dalam sehari.

Penyakit Parkinson ini merupakan penyakit yang berbahaya degeneratif nomor 2 setelah penyakit Alzheimer, namun secara kuantiti penyakit Parkinson jumlahnya lebih tinggi dari pada penyakit Alzheimer. Tentunya hal ini harus menjadi perhatian lebih dalam memandang ancaman penyakit tersebut yang mungkin saja akan datang kepada kita pada suatu saat nanti.

Dalam pengobatannya, Penyakit Parkinson membutuhkan dopamine tambahan yang dibutuhkan otak sebab adanya degenerasi sel-sel yang tidak mampu lagi memproduksi dopamine secara alami. Maka terdapat 3 cara dalam pengobatannya yakni melalui obat oral, obat infus, dan operasi. Tergantung pada separah mana penyakit tersebut. Untuk obat oralnya sendiri sudah banyak tersedia dipasaran.

Rumah Sakit Premier sendiri menyediakan obat oral, juga pengobatan infus, dan bahkan jika membutuhkan tindakan yang lebih lanjut akan dilakukan operasi yang bekerja sama dengan ahli bedah saraf dan tentunya dilakukan oleh para ahlinya yang telah berpengalaman bertahun-tahun.

Saat menutup pemaparannya, dr Sukono Djojoatmodjo Sp.S membagikan pesan tentang cara menangani orang-orang tua terkena Parkinson  yang mengidap gangguan jiwa atau berperilaku seperti anak-anak. Cobalah untuk ajak berdamai tanpa ada unsuk mengajak perang atau ribut, sebab kemampuan berpikir mereka sudah tidak mampu menyamai orang normal sehingga jika dipaksakan malah membuatnya semakin tak terkendali dan justru memperburuk Perkinsonnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun