Benteng Spelwijk adalah benten yang didiran di tahun 1682, dan sempat mengalami perlebaran di tahun 1685 dan 1731. Benteng yang dirancang oleh Hendrick Lucaszoon Cardeel ini namanya diambil dari seorang Gubernur VOC bernama Cornelis Jansz Speelman. Benteng ini telah menjadi symbol kebesaran colonial Belanda yang didirikan pada masa kepemimpinan Sultan Abu Nasr Abdul Kahhar yang dikenal juga sebagai Sultan Haji adalah putra dari Sultan Ageng Tirtayasa yang telah terhasut oleh bujukan Belanda, sangat berbanding terbalik dengan sang ayah yang sangat tegas dalam urusan politik.
Vihara Avalokitesvara Adalah Vihara Yang Melayani 3 Umat Berbeda Sekaligus yakni Budha, Kong Hu Cu, Dan Taoisme
Vihara tertua di Provinsi Banten ini ternyata masih berbungan dengan Sunan Gunung Jati atau Sunan Syarif Hidayatullah. Tokoh yang termasuk dalam wali 9 ini telah memperistri putri dari keturunan Kaisar dari Tiongkok yang bernama Ong Tien. Ong Tien adalah putri yang termasuk memiliki jumlah pengawal yang cukup banyak, karena waktu itu pengawalnya masih teguh dengan keyakinan yang dipegangnya atau tidak ikut dengan putri Ong Tien dan tidak kembali lagi ke Tiongkok maka Sunan Gunung Jati membangun Vihara pada tahun 1542 tepatnya di Desa Dermayon yang dekat dengan Masjid Agung Banten, Akan tetapi di tahun 1774 Vihara diindahkan ke kawasan Pamarican hingga sekarang.
Keraton Surosowan Adalah Awal Dari Kasultanan Banten
Keraton Surosowan adalah sebuah keraton di Banten. Keraton ini dibangun sekitar tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal sebagai pendiri dari Kesultanan Banten. Selanjutnya pada masa penguasa Banten berikutnya bangunan keraton ini ditingkatkan bahkan konon juga melibatkan ahli bangunan asal Belanda, yaitu Hendrik Lucasz Cardeel, seorang arsitek berkebangsaan Belanda yang memeluk Islam yang bergelar Pangeran Wiraguna. Dinding pembatas setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Surowowan mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di empat sudut bangunannya. Sehingga pada masa jayanya Banten juga disebut dengan Kota Intan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H