Mohon tunggu...
Bulan merah
Bulan merah Mohon Tunggu... Buruh - Konco

@phytahoras

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PUISI | Rindu dalam Nestapa

14 Desember 2018   23:09 Diperbarui: 14 Desember 2018   23:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam yang cerai membisu, hujan yang berbisik rindu. Adakah kau tahu aku, yang mencoba melukis langit untukmu.

Adakah kau dengar suara, saat jingga sirna berbisik pada senja yang raib oleh malam yang ghaib, saat ombak lautan menghantam kerasnya bebatuan?

Aku beridiri menangkap angin, berharap ku mendengar suaramu bersamanya. Aku melihat langit, bertanya pada bintang -  gemintang dimana kau berada. Lalu ku berlari, menembus sunyi dalam bayang kelam - kelam kehidupan.

Sampai akhirnya kumenyerah pada sebuah batu, yang menjadi ujung dari kerinduanku. Rindu dalam nestapa, bahwa nama mu tertulis disana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun