BANGKALAN - Pengunjung pecinta seni lukis berdatangan untuk melihat pameran lukisan dari seniman asal Bangkalan. Acara tersebut merupakan pertamakali ada di kota Dzikir dan Shalawat.
Hasil karya dari Chairul Anwar itu merupakan lukisan yang mengisahkan sejarah Bangkalan. Ada lebih dari sepuluh lukisan yang di pajang di Pendopo Pratanu tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bangkalan, Mohni, juga turut hadir dan membuka acara tersebut menyampaikan, bahwa dengan adanya acara itu dapat mewadahi para seniman untuk memamerkan hasil karyanya. Dia juga mengapresiasi dengan di gelarnya pameran seni lukis itu.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan sangat mengapresiasi atas terselenggarakannya From The Stage History Of Madura 2023 Chairul Anwar Solo Exhibition, semoga tidak hanya lukisan saja kedepan tetapi dari kesenian yang lain juga dapat melaksanakan karena seni merupakan bagian dari kehidupan kita," tuturnya.
Pameran seni lukis itu dibuka dari Senin hingga hari ini Selasa, (17/1). Tetapi menurut Mohni pameran tersebut seharusnya digelar di Pendopo Agung Bangkalan, karena menurutnya di lokasi tersebut lebih sakral dan penuh cerita sesuai lukisan yang di pamerkan.
"Kami akan mencari waktu lagi, agar pameran ini bisa digelar di Pendopo agung, agar lebih Sakral. Sesuai dengan lukisan yang di pamerkan menceritakan sejarah Bangkalan," ujarnya.
Sementara itu, Seniman Lukis Bangkalan, Chairul Anwar mengukapkan, dengan digelarnya acara ini, dia melihat Kota Dzikir dan Shalawat mempunyai potensi yang bagus, baik dari sumber daya manusia (SDM) dan kebudayaannya. Sehingga Chairul tertarik untuk menggelar acara pameran lukis.
"Adanya lukisan ini, agar sejarah Bangkalan tidak hanya di jadikan tulisan dalam bentuk buku saja. Saya sadar sebagai Perupa asli Bangkalan juga harus dijadikan karya lukis," ucapnya.
Chairul berharap agar para penggiat seni di Bangkalan dapat diwadahi. Karena menurutnya kota Dzikir dan Shalawat masih belum memiliki lokasi berkumpul untuk para seniman.
"Kalau ada peziarah ke Bangkalan kita punya Syaikhona Kholil. Tetapi kita tidak punya tempat yang khusus di kunjungi untuk para Seniman, seperti taman budaya, gedung seni, dan sebagainya," tukasnya. (RM/)
