Hari ini pengumuman seleksi masuk penerimaan siswa baru, anakku menanti dengan harap-harap cemas, namun begitu ia bersiap juga untuk ikut sang bunda melihat pengumuman pada MTsN 1 Medan.
Siangnya saat kerja aku dapat telepon dari istri bahwa anakku lulus dengan rangking 15 dari 295siswa yang diterima disekolah tersebut, sebagai orang tua aku bersukur sekaligus bangga melihat anakku masuk ke salah satu sekolah favorit.
Sejam kemudian istriku telepon kembali kalau mereka (para orang tua) yang anaknya telah dinyatakan lulus dikumpulkan dimushola sekolah untuk rapat menentukan besarnya sumbangan dalam rangka pembangunan sebuah aula.
Menurut pihak sekolah dana yang dibutuhkan sekitar 580 juta rupiah, sebuah angka yang luar biasa menurutku. Lantas kutanya bagaimana reaksi para orang tua, yang anehnya justru ketua komite sekolah menyarankan agar persiswa dipungut "sumbangan" 750 ribu rupiah,(seperti dugaanku) ternyata para orang tua pun sangat keberatan. Meskipun terjadi protes keberatan dari orangtua siswa, keputusan tetap diambil dengan menetapkan sumbangan sebesar 500 ribu rupiah(belum termasuk dana untuk seragam + uang buku).
Terakhir pihak sekolah bertausiyah kepada orang tua siswa,"bapak-bapak, ibu-ibu ini adalah infak kita yang pahalanya akan mengalir terus". Mungkin itu juga kata-kata mereka saat menetapkan sumbangan para orang tua pada saat (PSB) tahun yang lalu. Entah apalagi alasan mereka untuk menggalang "sumbangan" tahun depan.
Aku jadi ingat dua hari yang lalu membaca running teksnya Metro TV yang mengatakan untuk penerimaan siswa baru tahun ini tanpa biaya ataupun sumbangan disertai nomor-nomor yang dapat dihubungi untuk melaporkan jika ditemukan pelanggaran.
Aku  mencatat nomor pengaduan penerimaan siswa baru (PSB) dari KEMDIKNAS tersebut (08119444888) dan langsung menghubungi nomor tersebut.
Namun bekali-kali dihubungi jawaban tetap sama yaitu,"nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi".
Hingga selesai tulisan ini jawabannya tetap sama, akhirnya dengan terpaksa dan mohon maaf kepada KEMDIKNAS aku sampaikan ternyata nomor pengaduan anda "bodong".
Sejatinya sumbangan adalah sebuah kerelaan dan ketulusan tanpa ada embel-embel pemaksaan apalagi intimidasi dan otoriterisasi.