Sihir Laptop si Unyil

Dirumah saya dan anak-anak tak pernah sepakat soal tayangan TV apa yang akan kami tonton, maklum punya TV cuma satu-satunya.

Kalau sudah didepan tv maka barang yang jadi primadona adalah "remote". kasihan tu remote kadang-kadang harus merantau jauh ke atas lemari, kolong ranjang atau nun jauh ke kamar mandi. Yang lebih tragis lagi tu remote sampe di hantuk-hantukan  ke tangan karena programnya sering "lari". Kalau sang remote sedang ngga mut channel 8 bisa lari ke chanel 2, mengurangi volume justru menambah hingga tetangga saya keluar rumah, "siapa yang berkelahi ?" katanya. Pendek kata pendek bicara remote adalah tokoh sentral dirumah kami.

Maka siapapun yang mampu menguasai remote dialah sutradara. Karena seluruh program acara TV ada di genggamannya.

Tapi tetap ada pengecualian untuk acara laptop si unyil. Untuk acara yang satu ini berlaku konvensi (aturan tidak tertulis) termasuk se kecil Gadis yang belum pandai membaca dan menulis.

Kami sendiri ngga tahu persis kenapa kami sepakat nonton bareng Laptop si Unyil. saya sendiri suka karena ada tayangan reportase mekanisnya, seperti parbrik sepatu, pabrik tekstil, biskuit, kenderaan dll.

Sementara (pesaingku) anak-anak suka karena ada kartoonnya. kadang saya heran dia tertawa sendiri sampai guling-guling lihat Pak Ogah lari terbirit-birit di kejar bu Silaban karena belum bayar hutang-hutangnya.

Tapi anak-anak ternyata suka juga lho tayangan reportase mekanis nya, jadi mereka sering tanya, "yah itu apa maksudnya", "kok bisa gitu ayah?", "itu dimana ayah", jadi semacam forum diskusi gitulah walaupun mereka masih sekolah dasar.

"Apakah anda juga merasakan hal yang sama ?" kalau ya maka anda harus berpikir ulang untuk beli TV baru karena itu mungkin berpotensi mereduksi momentum indah bersama buah hati anda.

[caption id="attachment_289458" align="aligncenter" width="213" caption="ilustrasi keluarga harmonis by google"][/caption]