Mohon tunggu...
Syahrijal
Syahrijal Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Full time blogger

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Lockdown 309 Tahun

12 Mei 2020   13:21 Diperbarui: 12 Mei 2020   13:25 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The seven sleepers,

Setelah puluhan tahun berlalu. Seorang pria tua memutuskan  membuka mulut goa yang telah lama disegel untuk dijadikan kandang bagi sapi-sapi miliknya. Setelah membukanya, ia kaget  bukan main, didapatinya tujuh orang pemuda yang baru saja terbangun dari tidurnya. Siapakah mereka?

Dalam mitologi Kristen mereka dikenal dengan nama The Seven Sleepers. Kerangka dasar dari cerita ini muncul dalam Gregorius dari Tours dan dalam Sejarah Orang-orang Lombard karya Paulus sang Diaken. Versi yang paling terkenal dari cerita ini muncul dalam karya Jacobus de Voragine, Legenda Emas.

Tujuh orang pemuda tersebut  merasakan seperti  baru tertidur satu hari saja, kemudian mereka pergi ke Kota untuk membeli makanan, dan ternyata uang yang mereka gunakan sudah tidak lagi berlaku disana, orang-orang yang ditemuinya tercengang ketika mereka masih menggunakan mata uang lama dari pemerintahan Desius, padahal saat itu (379-395 M) adalah masa pemerintahan Teodosius.

Sebuah catatan sejarah menyatakan waktu terjadinya peristiwa tersebut di masa pemerintahan kaisar Romawi Timur. Tepatnya saat Kaisar Diqyanus (Decius) memerintah di tahun 249-251 Masehi. Dahulu Romawi Timur menguasai negeri Syam, yang kini terpecah menjadi negara Suriah, Libanon, Israel, Palestina, dan Yordania. 

Selain itu, ada anggapan bahwa waktu terjadinya peristiwa The Seven Sleepers adalah ketika Romawi Timur dipimpin oleh Kaisar Trajan atau Trajanus. Kepemimpinan Trajan terjadi di sekitar tahun 98-117 Masehi. Sebuah catatan sejarah turut menyebut bahwa Kaisar Trajan berperilaku sangat diktator dan kejam. 

Setelah uangnya tak bisa digunakan, bertemulah mereka dengan Uskup dan menceritakan kisah ajaibnya tersebut, seusai mereka bercerita mereka meninggalkan dunia dengan menyebut nama Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun