Mohon tunggu...
Syahrian
Syahrian Mohon Tunggu... Penulis - selenophile, aquarius, aktivis

Aku ingin seperti tikus, jadi peng-erat selamanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buat Apa Percaya Takdir?

13 Maret 2024   00:52 Diperbarui: 13 Maret 2024   01:28 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Malam menutup matanya,
saat tanganmu yang luka itu,
kubasuh dengan tanganku yang lepuh,
menggenggam erat jarimu.

Biarkan hujan turun,
dan aku akan menghirupmu dalam udara,
namun di setiap tarikannya, kucium aroma luka, lalu harus ku apakan luka itu?

Kubiarkan rintik itu jatuh di dadaku, dengan tangan yang terbuka, peluk dan hangatkan aku, dengan cahayamu.

Aku selalu bertanya padamu,
buat apa percaya takdir? lebih baik tak ada pilihan, karena semua kehendak tuhan.

Apa kau ingat saat aku menemukanmu? di mana tubuh lesumu menungguku?  Kudaki wajahmu, kucumbu bibir itu, dan lidah kita berpelukan, sebagai tanda perpisahan.

Lalu, buat apa lagi percaya takdir? lebih baik tak ada pilihan, karena semua kehendak tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun