Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mata Rantai Pendidikan, Menyambung Visi Nasional ke Lokal

19 Desember 2024   04:39 Diperbarui: 19 Desember 2024   04:39 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah upaya sistematis untuk menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam sebuah masyarakat yang semakin terfragmentasi, pendidikan karakter menjadi benteng pertahanan integritas bangsa.

Kompetensi Vokasional: Menjawab Tantangan Pasar

Pendidikan kejuruan memiliki tantangan unik untuk selalu beradaptasi dengan dinamika industri. Visi sekolah ini dengan cerdas menekankan "kompetensi vokasional", menandakan kesadaran akan perlunya lulusan yang tidak sekadar memiliki ijazah, melainkan memiliki keterampilan praktis yang siap berkompetisi.

Dalam konteks pembangunan ekonomi nasional, sekolah seperti ini menjadi ujung tombak pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan siap pakai.

Wawasan Lingkungan: Pendidikan Berkelanjutan

Penekanan pada "berwawasan lingkungan" menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu kontemporer. Bukan sekadar mengajarkan teori lingkungan, melainkan menanamkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan ekologis.

Generasi muda yang peduli lingkungan adalah modal pembangunan berkelanjutan. Mereka bukan sekadar penerima warisan bumi, melainkan agen perubahan yang aktif memikirkan dan bertindak untuk kelestarian lingkungan.

Dari Visi Menuju Aksi

Apa yang dilakukan SMK Negeri 1 Kelapa Kampit merupakan contoh nyata bagaimana sebuah institusi pendidikan dapat menerjemahkan visi nasional ke dalam konteks lokal yang bermakna. Bukan sekadar menerima, melainkan memaknai dan mengembangkan.

Visi "Pendidikan Bermutu Untuk Semua" dari Kemdikdasmen bukanlah sekadar slogan. Ia adalah janji yang harus terus-menerus diupayakan, direalisasikan, dan dimaknai ulang sesuai konteks lokalitas.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun