Paradoks antara kesejahteraan dan moralitas guru membawa kita pada refleksi mendalam: pendidikan sejati tidak pernah tentang materi, melainkan tentang transformasi. Kesuksesan seorang guru tidak diukur dari besarnya gaji, melainkan dari dampak positif yang ditinggalkannya pada jiwa-jiwa muda yang dibimbingnya.
Para guru—baik yang berada di sekolah kaya maupun di daerah terpencil—perlu senantiasa menyadari bahwa mereka adalah arsitek peradaban, penentu masa depan bangsa. Kesejahteraan finansial adalah alat, bukan tujuan. Yang sesungguhnya bernilai adalah semangat pengabdian, integritas, dan cinta akan pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H