Pertama, kita perlu melakukan introspeksi kolektif tentang bagaimana kita memandang profesi guru dan pendidikan secara umum. Pendidikan bukanlah komoditas, tetapi investasi dalam sumber daya manusia yang akan menentukan masa depan bangsa.
Kedua, perlu ada upaya sistematis untuk meningkatkan status profesi guru, baik secara finansial maupun sosial. Ini termasuk peningkatan gaji, pengembangan karir yang jelas, dan pengakuan publik atas prestasi guru. Dengan meningkatkan status profesi ini, kita dapat menarik lebih banyak talenta terbaik untuk menjadi pendidik.
Ketiga, masyarakat perlu diedukasi tentang kompleksitas dan tantangan dalam mengajar. Mengajar bukan sekadar mentransfer informasi, tetapi juga seni dalam memahami psikologi siswa, merancang metode pembelajaran yang efektif, dan terus-menerus memperbarui pengetahuan sesuai perkembangan zaman.
Keempat, kita perlu mengevaluasi kembali sistem pendidikan kita secara keseluruhan. Apakah sistem yang ada saat ini mendukung guru untuk memberikan yang terbaik? Apakah ada ruang bagi guru untuk berinovasi dan mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif?
Terakhir, penting untuk membangun kesadaran bahwa investasi dalam pendidikan adalah investasi dalam masa depan. Ketika kita rela membayar mahal untuk konsultasi kesehatan atau hukum, mengapa kita ragu untuk melakukan hal yang sama demi pendidikan yang berkualitas?
Mengatasi standar ganda dalam menilai profesi guru bukanlah tugas yang mudah. Ini membutuhkan perubahan paradigma yang mendasar dalam cara kita memandang pendidikan dan peran guru dalam masyarakat. Namun, jika kita berhasil melakukannya, manfaatnya akan jauh melampaui sektor pendidikan. Kita akan menciptakan masyarakat yang lebih menghargai pengetahuan, mendorong inovasi, dan pada akhirnya, membangun bangsa yang lebih maju dan sejahtera.
Sudah saatnya kita menghapus standar ganda ini dan mulai menghargai ilmu pengetahuan dengan adil, terlepas dari siapa yang memberikannya. Dengan melakukan ini, kita tidak hanya menghormati profesi guru, tetapi juga menginvestasikan dalam masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H