Hari ini, Rabu 9 Oktober 2024, menjadi saksi sebuah peristiwa yang membanggakan di dunia pendidikan Indonesia. SD Negeri 16 Kelapa Kampit kembali menggelar pentas seni tahunannya, sebuah tradisi yang telah berlangsung selama empat tahun berturut-turut di bawah kepemimpinan Pak Ramlan. Acara ini bukan sekadar pertunjukan biasa, melainkan cerminan dari komitmen sekolah terhadap pengembangan bakat dan kreativitas siswa, serta dedikasi luar biasa dari para pendidik.
Pentas seni kali ini memiliki makna yang lebih dalam, karena bertepatan dengan ulang tahun ke-60 Pak Ramlan, kepala sekolah yang telah mengabdi dengan penuh semangat hingga menjelang masa pensiunnya. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.
Yang membuat pentas seni SD Negeri 16 Kelapa Kampit ini istimewa adalah partisipasi aktif para guru dalam pertunjukan. Mereka tidak hanya mendorong dan membimbing siswa untuk tampil, tetapi juga turut serta membawakan tarian Lancang Kuning di hadapan para tamu undangan. Ini adalah teladan luar biasa yang patut dicontoh oleh sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia.
Ketika para guru turun langsung ke panggung, mereka mengirimkan pesan kuat kepada siswa dan masyarakat. Pertama, mereka menunjukkan bahwa belajar dan berkreasi adalah proses seumur hidup. Kedua, mereka membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang menginspirasi dan memotivasi melalui contoh nyata. Ketiga, mereka mendemonstrasikan nilai-nilai kerja sama, keberanian, dan kecintaan terhadap budaya lokal.
Kehadiran pejabat penting seperti Camat Kelapa Kampit, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur, serta para kepala sekolah SD, SMP, dan SMA/SMK se-Kecamatan Kelapa Kampit menunjukkan dukungan kuat dari berbagai pihak terhadap inisiatif pendidikan semacam ini. Hal ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan pemerintah daerah dalam memajukan kualitas pendidikan.
Pentas seni ini juga menjadi momen refleksi atas kepemimpinan Pak Ramlan selama ini. Di bawah arahannya, SD Negeri 16 Kelapa Kampit telah berhasil membangun tradisi yang memadukan pendidikan akademis dengan pengembangan bakat seni dan budaya. Ini adalah warisan berharga yang akan terus hidup bahkan setelah beliau pensiun.
Menjelang masa purna baktinya, Pak Ramlan telah memberikan contoh bagaimana seorang pendidik sejati tidak pernah berhenti berinovasi dan menginspirasi. Beliau telah membuktikan bahwa dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, sekolah dapat menjadi tempat yang menyenangkan dan inspiratif bagi siswa untuk belajar dan berkembang.
Pentas seni ini juga menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan dan mengapresiasi budaya lokal. Tarian Lancang Kuning yang dibawakan oleh para guru bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga sarana untuk mengenalkan dan menanamkan kecintaan terhadap warisan budaya kepada generasi muda. Dalam era globalisasi ini, upaya semacam ini menjadi semakin penting untuk menjaga identitas dan kearifan lokal.