6. Berbagi dan Pengembangan Sumber Daya: Berbagai sumber daya dapat dibagikan dalam komunitas belajar, bersama dengan adaptasi materi, rencana pelajaran, dan alat penilaian. Ini menghemat banyak waktu dan memajukan pengembangan materi yang jauh lebih relevan untuk memenuhi kebutuhan siswa sekolah tertentu.
7. Hubungan Rumah-Sekolah yang Lebih Baik: Komunitas belajar guru yang efektif akan mengembangkan cara-cara yang tepat untuk melibatkan keluarga siswa berkebutuhan khusus dalam proses pengajaran dan pembelajaran di rumah. Memang, semua hubungan rumah-sekolah ini sangat penting untuk realisasi inklusi.
Menerapkan Praktik Komunitas Belajar Guru yang Efektif
Apa yang harus dilakukan sekolah jika mereka ingin memaksimalkan potensi komunitas belajar guru dalam menanggapi tantangan pendidikan inklusif.
1. Waktu yang Terlindungi: Waktu rutin dan terlindungi untuk bertemu sebagai komunitas belajar menyediakan sarana di mana guru dapat terlibat dalam diskusi substantif - komitmen itu sendiri berbicara banyak tentang niat kolaborasi.
2. Dukungan Kepemimpinan: Administrator sekolah harus secara aktif mendukung dan berpartisipasi dalam komunitas belajar. Keterlibatan ini menunjukkan komitmen sekolah terhadap pendidikan inklusif dan menyediakan sumber daya dan bimbingan yang diperlukan.
3. Pendekatan Terstruktur: Meskipun berbagi secara informal memiliki manfaatnya sendiri, pendekatan terstruktur membawa manfaat yang sangat dibutuhkan ke komunitas belajar. Ini mungkin melibatkan penetapan tujuan, pelacakan kemajuan, dan fokus pada beberapa area pendidikan inklusif tertentu pada setiap pertemuan.
4. Hubungan Internasional: Pembentukan hubungan dalam belajar dari komunitas lain di sekolah lain, institusi lain, dan keahlian. Hubungan membawa ide-ide baru dan wawasan baru lainnya ke komunitas.
5. Diskusi Berbasis Bukti: Data siswa dan observasi kelas akan mendorong diskusi dan keputusan dalam komunitas belajar. Diskusi berbasis bukti membawa perhatian pada apa yang paling membutuhkan perhatian.