Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Ruang Kelas ke Panggung Kehormatan

13 Agustus 2024   00:01 Diperbarui: 13 Agustus 2024   00:04 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Setiap pengalaman baru adalah kesempatan untuk memperluas batas diri; dalam memimpin orang lain, kita sebenarnya sedang memimpin diri sendiri menuju versi terbaik kita."

Menjadi seorang pemimpin seringkali membawa kita pada situasi-situasi yang tak terduga. Pengalaman saya sebagai kepala sekolah SMK Negeri 1 Kelapa Kampit telah mengajarkan saya bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang mengelola sekolah, tetapi juga tentang mengambil peran aktif dalam masyarakat. Salah satu momen yang paling berkesan dalam perjalanan kepemimpinan saya adalah ketika diminta untuk menjadi ketua panitia kegiatan Hari Kemerdekaan di Kecamatan Kelapa Kampit.

Awalnya, tugas ini terasa seperti beban berat yang mustahil untuk dipikul. Bagaimana mungkin saya, yang baru saja menjabat sebagai kepala sekolah, bisa memimpin sebuah acara besar tingkat kecamatan? Keraguan dan ketidakpastian menghantui pikiran saya. Namun, seperti kata jargon yang terkenal di Belitung Timur, "Yakin ada jalan." Ternyata, pengalaman ini menjadi salah satu momen pembelajaran terpenting dalam karir saya.

Ketika pertama kali menerima tugas ini, saya merasa seperti berada di tengah lautan tanpa kompas. Namun, saya segera menyadari bahwa kunci kesuksesan terletak pada kerja sama tim yang solid. Beruntungnya, saya dikelilingi oleh rekan-rekan panitia yang berpengalaman dan berdedikasi tinggi. Mereka tidak hanya menjadi tumpuan, tetapi juga sumber inspirasi dan motivasi.

Proses persiapan dimulai dengan rapat koordinasi. Di sinilah saya belajar pentingnya komunikasi yang jelas dan terbuka. Setiap anggota tim memiliki ide dan pandangan yang berbeda, dan tugas saya adalah menyatukan semua itu menjadi satu visi yang koheren. Kami mendiskusikan berbagai aspek acara, mulai dari konsep keseluruhan hingga detail terkecil seperti dekorasi dan logistik.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Selanjutnya, kami mengadakan rapat teknis panitia lomba. Ini adalah tahap di mana kreativitas dan inovasi benar-benar diuji. Kami berusaha menciptakan rangkaian lomba yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai edukasi dan patriotisme. Dari lomba pidato kebangsaan hingga kompetisi kreasi budaya, setiap kegiatan dirancang untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat.

Saat hari pelaksanaan tiba, saya merasa campuran antara gugup dan antusias. Namun, melihat antusiasme warga dan kelancaran acara membuat semua kekhawatiran itu sirna. Lomba demi lomba berlangsung dengan meriah, diiringi sorak-sorai dan semangat persatuan yang begitu kental terasa. Saat itulah saya menyadari bahwa apa yang kami lakukan bukan sekadar mengadakan acara, tetapi juga membangun ikatan komunitas yang lebih kuat.

Momen yang paling tak terlupakan adalah ketika saya diundang sebagai tamu kehormatan di panggung kehormatan. Ini adalah pengalaman yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Berdiri di sana, di hadapan seluruh masyarakat Kecamatan Kelapa Kampit, saya merasakan beban dan kebanggaan sebagai seorang pemimpin. Itu adalah momen refleksi, di mana saya menyadari betapa besar tanggung jawab yang diemban sebagai figur publik.

Pengalaman ini telah mengajarkan saya banyak hal tentang kepemimpinan. Pertama, bahwa keraguan diri seringkali menjadi penghalang terbesar kita. Namun, dengan keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman, kita bisa menemukan potensi yang bahkan tidak kita sadari sebelumnya. Kedua, kekuatan tim adalah segalanya. Tanpa dukungan dan kerja keras rekan-rekan panitia, acara ini tidak mungkin berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun