Mengingat kompleksitas faktor-faktor tersebut, tidaklah adil untuk menyalahkan guru SD semata-mata atas fenomena siswa SMP yang belum bisa membaca. Guru SD memang memiliki peran penting dalam mengajarkan keterampilan dasar seperti membaca, namun mereka bukanlah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas keberhasilan siswa.
Alih-alih mencari "kambing hitam", kita perlu mengadopsi pendekatan yang lebih holistik dan kolaboratif untuk mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
1. Meningkatkan kualitas pendidikan guru: Memberikan pelatihan dan dukungan yang memadai kepada guru SD untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengajarkan membaca.
2. Melibatkan orang tua dan masyarakat: Mendorong partisipasi aktif orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan anak-anak, termasuk dalam hal membaca.
3. Memperbaiki infrastruktur dan fasilitas sekolah: Memastikan ketersediaan buku-buku bacaan dan sarana pendukung lainnya di sekolah-sekolah.
4. Mengembangkan program literasi: Menerapkan program-program khusus untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
5. Mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum: Memastikan bahwa kurikulum dan metode pengajaran yang digunakan efektif dalam mengajarkan keterampilan membaca.
6. Mengatasi masalah sosial ekonomi: Memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga-keluarga yang kurang mampu untuk memastikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak mereka.
7. Memanfaatkan teknologi secara positif: Menggunakan teknologi sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa, misalnya melalui aplikasi pembelajaran interaktif.
8. Melakukan evaluasi berkala: Melakukan penilaian rutin terhadap kemampuan membaca siswa dan mengambil tindakan korektif sedini mungkin jika ditemukan masalah.
Penting untuk diingat bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Guru, orang tua, pemerintah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kemampuan membaca anak-anak. Menyalahkan satu pihak saja tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan dapat kontraproduktif karena mengalihkan perhatian dari upaya-upaya perbaikan yang sebenarnya diperlukan.