Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghayati Nilai-Nilai Pancasila Melalui Perayaan Kemerdekaan

31 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 31 Juli 2024   00:02 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ketika buku teks ditutup dan kelas kosong, jangan khawatir. Sebab dalam hiruk-pikuk persiapan kemerdekaan, pelajaran terpenting tentang bangsa dan negara justru dimulai."

Bulan Agustus yang tinggal beberapa hari lagi selalu menjadi bulan yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Di bulan inilah kita memperingati momen bersejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, bagi dunia pendidikan, Agustus juga membawa tantangan tersendiri. Kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak dapat berlangsung seperti biasa, karena baik siswa maupun guru banyak terlibat dalam persiapan acara perayaan kemerdekaan.

Meskipun demikian, kita perlu mengubah perspektif kita tentang apa yang dimaksud dengan "pembelajaran". Tidak belajar di kelas tidak berarti kegiatan pembelajaran terhenti. Sebaliknya, aktivitas persiapan acara perayaan kemerdekaan justru menjadi bentuk pembelajaran yang nyata dan berharga bagi para siswa. Melalui keterlibatan langsung dalam kegiatan-kegiatan ini, siswa memiliki kesempatan unik untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara konkret.

Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, seringkali diajarkan secara teoretis di dalam kelas. Namun, melalui partisipasi dalam persiapan perayaan kemerdekaan, siswa dapat mempraktikkan dan menginternalisasi nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan nyata. Mari kita telaah bagaimana kelima sila Pancasila tercermin dalam kegiatan-kegiatan ini.

Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, dapat diwujudkan melalui doa bersama yang sering dilakukan sebelum memulai berbagai kegiatan persiapan. Siswa dari berbagai latar belakang agama dapat berdoa sesuai keyakinan masing-masing, namun tetap dalam semangat persatuan. Ini mengajarkan mereka tentang toleransi beragama dan pentingnya spiritualitas dalam kehidupan berbangsa.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, tercermin dalam cara siswa berinteraksi satu sama lain selama persiapan. Mereka belajar untuk saling menghargai, bekerja sama, dan membantu tanpa memandang perbedaan. Kegiatan seperti gotong royong membersihkan lingkungan sekolah atau membuat dekorasi bersama mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam pembagian tugas.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia, mungkin adalah yang paling jelas terlihat dalam perayaan kemerdekaan. Siswa belajar tentang sejarah perjuangan bangsa dan pentingnya persatuan dalam mempertahankan kemerdekaan. Mereka juga merasakan langsung bagaimana perbedaan suku, agama, dan budaya justru memperkaya identitas nasional mereka sebagai bangsa Indonesia.

Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dipraktikkan ketika siswa terlibat dalam pengambilan keputusan untuk berbagai aspek perayaan. Mereka belajar bermusyawarah, mendengarkan pendapat orang lain, dan mencapai konsensus. Ini adalah pelajaran demokrasi yang sangat berharga dan relevan.

Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dapat diwujudkan melalui pembagian peran dan tanggung jawab yang adil dalam persiapan perayaan. Siswa belajar bahwa setiap orang memiliki peran penting, tidak peduli seberapa kecil atau besar kontribusinya. Ini juga bisa diperluas dengan mengadakan kegiatan sosial sebagai bagian dari perayaan, seperti berbagi dengan masyarakat kurang mampu.

Selain penerapan nilai-nilai Pancasila, keterlibatan dalam persiapan perayaan kemerdekaan juga mengembangkan berbagai keterampilan penting. Siswa belajar manajemen waktu ketika harus menyeimbangkan antara persiapan acara dan tugas sekolah reguler. Mereka mengasah kreativitas melalui pembuatan dekorasi atau perancangan program acara. Keterampilan kepemimpinan dan kerja tim juga terasah melalui pembagian tugas dan koordinasi berbagai kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun