Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyeimbangkan Teknologi dan Metode dalam Pendidikan

30 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 30 Juli 2024   00:11 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen infojateng.id

"Pendidikan berkualitas bukan tentang seberapa canggih alatnya, melainkan seberapa efektif metodenya."

Dalam beberapa dekade terakhir, dunia pendidikan telah mengalami transformasi yang signifikan dengan masuknya teknologi ke dalam ruang kelas dan lingkungan pembelajaran. Banyak pihak yang meyakini bahwa teknologi adalah jawaban utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, pandangan ini perlu dikaji ulang secara kritis. Sebenarnya, fokus yang berlebihan pada teknologi dalam pelatihan dan pengembangan pendidikan justru dapat mengalihkan perhatian dari aspek yang lebih fundamental: metode pembelajaran itu sendiri.

Teknologi memang memiliki peran penting dalam modernisasi pendidikan. Ia membuka akses yang lebih luas terhadap informasi, memungkinkan pembelajaran jarak jauh, dan menyediakan alat-alat interaktif yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Namun, kita perlu ingat bahwa teknologi hanyalah alat, bukan tujuan akhir dari pendidikan. Terlalu berfokus pada kebaruan teknologi dapat mengakibatkan kita mengabaikan esensi dari proses pembelajaran yang efektif.

Metode pembelajaran, di sisi lain, adalah inti dari proses pendidikan yang berkualitas. Metode ini mencakup cara guru menyampaikan materi, memotivasi siswa, mengelola kelas, dan mengevaluasi pemahaman. Metode yang efektif dapat menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, mendorong pemikiran kritis, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk masa depan mereka.

Salah satu risiko dari terlalu mengandalkan teknologi adalah terciptanya ilusi kemajuan. Sekolah atau lembaga pendidikan mungkin merasa telah memodernisasi sistem mereka hanya karena telah mengadopsi perangkat atau platform digital terbaru. Namun, jika metode pengajaran yang mendasarinya tidak berubah atau tidak efektif, maka teknologi tersebut hanya akan menjadi lapisan kosmetik yang menutupi masalah yang lebih mendasar.

Lebih jauh lagi, ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat menciptakan kesenjangan digital yang semakin lebar. Tidak semua sekolah atau siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi terbaru. Fokus yang terlalu berat pada teknologi dalam pelatihan guru dan pengembangan kurikulum dapat mengakibatkan marginalisasi lebih lanjut terhadap komunitas yang kurang beruntung secara ekonomi.

Sebaliknya, investasi dalam pengembangan dan penyempurnaan metode pembelajaran dapat memberikan manfaat yang lebih merata dan berkelanjutan. Metode yang efektif dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik di sekolah perkotaan yang dilengkapi teknologi canggih maupun di sekolah pedesaan dengan sumber daya terbatas. Dengan demikian, fokus pada metode dapat membantu menjembatani kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua siswa.

Perlu ditekankan bahwa argumen ini bukan berarti kita harus menolak teknologi sepenuhnya. Teknologi tetap memiliki tempat dalam pendidikan modern, tetapi posisinya perlu ditempatkan secara proporsional. Teknologi seharusnya menjadi pendukung metode pembelajaran yang efektif, bukan sebaliknya. Dalam pelatihan guru dan pengembangan kurikulum, proporsi yang lebih besar seharusnya diberikan pada pengembangan dan penguasaan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif.

Beberapa contoh metode pembelajaran yang perlu mendapat perhatian lebih besar meliputi:

1. Pembelajaran berbasis proyek: Metode ini mendorong siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks dunia nyata, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan kerja tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun