"Jadilah pembelajar seumur hidup dalam segala aspek kehidupan"
Martabak, makanan lezat yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia, memiliki daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya.
Dengan dua varian utama - manis dan asin - martabak menawarkan pengalaman kuliner yang beragam untuk memanjakan lidah.
Namun, siapa sangka bahwa di balik kelezatan martabak, tersimpan sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari?
Sebagai konsumen, kita sering kali mengabaikan pentingnya pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam transaksi sederhana seperti membeli martabak.
Penjual martabak biasanya menyediakan dua varian utama: manis dan asin. Yang menarik, level tertinggi untuk martabak manis disebut "komplit", sedangkan pada martabak asin disebut "spesial".
Perbedaan istilah ini, meskipun tampak sepele, dapat menjadi sumber kebingungan dan kesalahpahaman bagi konsumen yang tidak aware.
Pengalaman pribadi saya menjadi bukti nyata betapa pentingnya memahami istilah-istilah ini.
Suatu hari, dengan keinginan kuat untuk menikmati martabak manis, saya pergi ke penjual martabak terdekat.
Namun, karena ketidaktahuan akan perbedaan istilah "komplit" dan "spesial", saya malah memesan martabak "spesial" kepada penjual.
Alhasil, keinginan hati untuk menyantap martabak manis yang lezat tidak tercapai. Yang saya dapatkan justru martabak asin yang meskipun enak, bukan yang saya inginkan saat itu.