Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Waktu Guru: Merefleksikan Penghargaan Kita terhadap Pendidikan

16 Juni 2024   00:01 Diperbarui: 16 Juni 2024   18:30 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | KOMPAS/HERYUNANTO

"Waktu yang dicurahkan guru di luar kelas adalah investasi tak ternilai bagi pendidikan anak-anak kita."

Dalam diskusi mengenai pendidikan, kita seringkali terfokus pada kurikulum, fasilitas sekolah, atau kebijakan pemerintah. Namun, ada satu elemen krusial yang kerap terabaikan: waktu guru. 

Opini Iwan Pranoto, guru besar matematika ITB yang dimuat di Kompas.com (12/06/2024) dengan tajuk "Waktu Guru" merupakan pengingat penting tentang pentingnya menghargai pengabdian para pendidik di luar jam mengajar mereka.

Pranoto mengingatkan kita bahwa tugas seorang guru tidak hanya terbatas pada waktu interaksi di kelas. Ia harus menyiapkan pelajaran, merancang dan memeriksa tugas murid, serta terus mengembangkan diri secara profesional. Semua ini membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan di luar jam mengajar resmi. Bahkan, tidak jarang guru harus mengerjakan tugas-tugas ini di rumah, pada malam hari atau dini hari, untuk memastikan kualitas pengajaran yang maksimal.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa profesi guru bukanlah sekedar pekerjaan 7 hingga 4, seperti yang mungkin diasumsikan oleh banyak orang. Ini adalah tanggung jawab yang tidak pernah berhenti, yang menuntut dedikasi dan pengabdian di luar jam kerja formal. Namun, sayangnya, realitas ini seringkali tidak dihargai secara layak, baik dalam hal penghargaan finansial maupun apresiasi masyarakat.

Lebih jauh lagi, dalam konteks Indonesia, Pranoto mengangkat isu guru di daerah terpencil yang harus mencari sumber penghasilan tambahan di luar jam kerja mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ini dapat berupa mengerjakan lahan pertanian, jasa transportasi, atau pekerjaan lain yang tersedia di lingkungan mereka. 

Gambaran ini mengisyaratkan bahwa masih ada kesenjangan besar dalam penghargaan terhadap profesi guru di negeri ini, di mana sebagian dari mereka bahkan harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Situasi ini seharusnya menjadi titik refleksi bagi kita semua. Jika kita benar-benar menghargai pendidikan sebagai fondasi bangsa, maka kita harus mulai dengan menghargai para guru yang menjadi garda terdepan dalam misi mulia ini. Penghargaan ini tidak hanya dalam bentuk kompensasi finansial yang layak, tetapi juga dalam bentuk apresiasi dan dukungan yang lebih besar dari masyarakat terhadap profesi mereka.

Kita harus menyadari bahwa waktu yang diinvestasikan oleh guru di luar jam mengajar adalah waktu yang dicurahkan untuk memastikan generasi mendatang memiliki pendidikan yang berkualitas. Setiap menit yang mereka habiskan untuk menyiapkan pelajaran, memeriksa tugas, atau mengembangkan diri secara profesional adalah waktu yang dikorbankan demi masa depan anak-anak kita. Mengabaikan realitas ini sama saja dengan mengabaikan pentingnya pendidikan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun