Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuntut Ilmu: Sebuah Perjalanan Penuh Tantangan dan Pengabdian

14 Juni 2024   12:40 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:25 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perjalanan hidup manusia, menuntut ilmu merupakan kewajiban yang tak terbantahkan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw., "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan." Namun, perlu disadari bahwa menuntut ilmu bukanlah sekadar formalitas semata, melainkan sebuah proses panjang yang membutuhkan dedikasi, ketekunan, dan pengorbanan yang besar.

Pertama, menuntut ilmu memerlukan kecerdasan yang mumpuni. Kecerdasan tidak hanya terbatas pada aspek intelektual semata, tetapi juga mencakup kecerdasan emosional dan spiritual. Seorang penuntut ilmu harus mampu memahami konsep-konsep abstrak dengan cepat, menganalisis informasi secara kritis, dan mengaplikasikan pengetahuan dengan bijaksana. Tanpa kecerdasan yang memadai, proses menuntut ilmu akan terasa berat dan melelahkan.

Kedua, menuntut ilmu membutuhkan keinginan kuat yang disertai kesabaran. Keinginan kuat akan menjadi pendorong utama dalam menjalani proses belajar yang seringkali penuh tantangan dan hambatan. Sementara itu, kesabaran menjadi kunci untuk menghadapi segala rintangan yang menghadang, baik itu berupa materi yang sulit dipahami, lingkungan yang kurang kondusif, ataupun kendala-kendala lainnya. Tanpa keinginan kuat dan kesabaran, seorang penuntut ilmu akan mudah menyerah dan putus asa.

Ketiga, menuntut ilmu membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Untuk memperoleh ilmu yang berkualitas, seorang penuntut ilmu harus rela mengeluarkan biaya, baik untuk membeli buku, alat tulis, atau bahkan biaya hidup selama masa pendidikan. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk menuntut ilmu juga tidak sebentar, mulai dari menghadiri kelas, belajar mandiri, mengerjakan tugas, hingga mengikuti ujian. Semua itu membutuhkan pengorbanan dan pengelolaan waktu yang baik.

Keempat, menuntut ilmu memerlukan kesungguhan dan ketulusan hati. Belajar bukanlah sekadar rutinitas biasa, melainkan sebuah proses yang harus dijalani dengan sungguh-sungguh dan tulus. Seorang penuntut ilmu harus memiliki niat yang lurus, yaitu mencari ridha Allah swt. dan mengamalkan ilmu yang diperoleh untuk kebaikan umat manusia. Tanpa kesungguhan dan ketulusan hati, ilmu yang diperoleh akan menjadi hampa dan tidak membawa manfaat.

Kelima, menuntut ilmu membutuhkan seorang guru yang membimbing. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga menjadi panutan, motivator, dan pembimbing bagi para muridnya. Seorang guru yang baik akan memberikan penjelasan yang baik dan jelas, serta mengarahkan muridnya untuk memahami hikmah dari ilmu yang dipelajari. Namun, seorang guru juga berhak memberikan syarat tertentu bagi orang yang ingin belajar kepadanya, atau bahkan memberitahukan peringatan bahwa ilmu yang akan dipelajari tidak mudah untuk dikuasai. Ini bertujuan agar murid mempersiapkan diri sebelum menjalani proses belajar yang penuh tantangan.

Dalam menuntut ilmu, kita tidak boleh lupa bahwa ilmu itu sendiri didapat dengan cara belajar. Belajar bukan hanya sekedar menghafalkan materi, tetapi juga memahami, menganalisis, dan mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, seorang penuntut ilmu harus memiliki kemauan yang kuat, disiplin diri yang tinggi, serta ketekunan yang tak pernah padam.

Menuntut ilmu bukanlah sekadar formalitas, melainkan sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan pengorbanan, dedikasi, dan ketulusan hati. Namun, di akhir perjalanan itu, kita akan menemukan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri karena telah berhasil menggapai ilmu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Maka, jangan pernah takut untuk menuntut ilmu, karena di dalamnya terkandung rahasia kehidupan yang sangat berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun