Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Naik Kereta Cepat Whoosh? Makin Fleksibel dengan Harga Dinamis

6 Juni 2024   21:10 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:22 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pak Sabarudin 

Ternyata harga tiket whoosh itu tidak sama, ini terbukti setelah penulis membandingkan harga tiket dengan kawan yang beda waktu keberangkatannya. Tiket kawan harganya 225.000 sementara tiket saya harganya 175.000. Ternyata ini adalah akibat penerapan skema tarif dinamis.

Hal ini merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan pendapatan sekaligus memenuhi kebutuhan penumpang yang beragam. Skema ini memungkinkan harga tiket berfluktuasi sesuai permintaan, dengan tarif lebih rendah pada jam dan musim sepi serta lebih tinggi pada jam dan musim sibuk.  

Dari sisi pengelola, kebijakan dynamic pricing sangat masuk akal secara bisnis. Ini merupakan model penetapan harga yang telah banyak diadopsi industri seperti maskapai penerbangan, hotel, bahkan aplikasi transportasi daring. 

Dengan mengatur tarif sesuai permintaan, KCIC dapat memaksimalkan pendapatan serta mengalokasikan kapasitas dengan lebih efisien. Saat permintaan rendah, tiket murah akan mendorong lebih banyak orang menggunakan layanan. Sebaliknya, saat permintaan tinggi, harga naik akan membantu membatasi jumlah penumpang sesuai kapasitas untuk mencegah over crowding.

Dari sudut pandang konsumen, skema ini juga membawa manfaat yang cukup besar. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau pelajar/mahasiswa yang fleksibel, mereka dapat mencari tiket murah di jam-jam dan hari-hari sepi untuk berhemat. 

Di sisi lain, untuk eksekutif atau keluarga yang bepergian di akhir pekan/hari libur, membayar lebih memang tidak terhindarkan mengingat waktu bepergian mereka tidak terlalu fleksibel. Namun dengan menawarkan berbagai pilihan harga, kebijakan ini memungkinkan setiap segmen mendapatkan nilai sesuai kebutuhan dan kemampuan masing-masing.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Tentu saja masih ada kekhawatiran bahwa dynamic pricing dapat mendiskriminasi konsumen tidak mampu yang terpaksa membayar lebih untuk bepergian di waktu-waktu tertentu. 

Namun perlu diingat bahwa masih ada transportasi lain yang lebih murah tetap tersedia sebagai alternatif transportasi massal untuk rute Jakarta-Bandung. Kereta Cepat Whoosh sendiri sejak awal ditujukan untuk kalangan menengah ke atas yang tidak keberatan membayar lebih untuk kenyamanan dan waktu tempuh singkat. Jadi selama kebijakan diterapkan dengan adil dan transparan, sebenarnya tidak ada yang dirugikan secara sepihak.  

Dalam implementasinya nanti, perlu memastikan penyesuaian harga dilakukan secara real-time sesuai dinamika permintaan setiap hari. Sistem pemesanan online juga harus dioptimalkan agar penumpang dapat dengan mudah memantau dan membandingkan pilihan harga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun