Ketiga, dalam lingkup keluarga dan pendidikan, penanaman nilai-nilai Pancasila harus dimulai sedini mungkin. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai religius, kebangsaan, kebhinekaan, demokrasi, dan keadilan kepada anak-anak sejak dini. Anak-anak perlu diajarkan untuk menghargai perbedaan, mengedepankan musyawarah dalam pengambilan keputusan, serta memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. Orang tua juga harus menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam lingkup pendidikan, penanaman nilai-nilai Pancasila harus menjadi prioritas utama. Kurikulum pendidikan harus disusun sedemikian rupa agar mampu membentuk karakter siswa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pembelajaran tidak hanya sebatas teori, namun juga praktik langsung seperti kegiatan sosial, kewarganegaraan, dan berorganisasi. Selain itu, pendidikan nilai-nilai Pancasila juga harus dilakukan secara kontekstual dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga relevan dengan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini.
Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini baik di lingkungan keluarga maupun pendidikan, diharapkan generasi penerus bangsa akan memiliki karakter yang kuat dan menjunjung tinggi jati diri bangsa. Mereka akan menjadi agen perubahan yang mampu mewujudkan cita-cita luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan.