Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Semangat Kebhinekaan di Hari Lahir Pancasila

1 Juni 2024   10:44 Diperbarui: 1 Juni 2024   10:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tribunnews 

"Pancasila adalah lentera yang menerangi jalan menuju persatuan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia."

Setiap tanggal 1 Juni seperti hari ini, bangsa Indonesia memperingati hari lahir Pancasila, landasan filosofis negara kita. Pancasila terlahir dari jerih payah para pendiri bangsa yang menghimpun nilai-nilai luhur di Nusantara dan merumuskannya menjadi dasar negara. Pada momen bersejarah ini, sudah selayaknya kita menghayati kembali nilai-nilai Pancasila yang menjadi jati diri dan pemersatu bangsa.

Pancasila bukan sekadar kumpulan kata-kata dan frasa indah. Ia merupakan kristalisasi gagasan para pendiri bangsa yang merefleksikan kebhinekaan Indonesia serta tujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai yang menjunjung martabat kemanusiaan, mengedepankan persatuan melalui kebhinekaan, menekankan keadilan bagi seluruh rakyat, serta mewujudkan cita-cita kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan. Semua itu berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sumber nilai moral dan etika bangsa.

Namun, di era modern yang sarat akan godaan materialisme dan individualistis ini, semakin banyak yang mulai melupakan dan mengabaikan nilai-nilai luhur Pancasila. Perpecahan menggantikan persatuan, sikap intoleran menggerus kebhinekaan, kesenjangan sosial merongrong keadilan, dan arogansi kekuasaan melunturkan semangat kerakyatan. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan dan mengancam eksistensi bangsa Indonesia itu sendiri.

Maka, sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa mengingat dan menjaga Pancasila sebagai jati diri bangsa. Peringatan hari lahir Pancasila seharusnya bukan sekadar formalitas kenegaraan, tetapi sebuah momen sakral untuk memaknai kembali dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila haruslah dilakukan secara utuh dan menyeluruh, baik dalam kehidupan bernegara, bermasyarakat, maupun dalam lingkup keluarga dan pendidikan.

Pertama, dalam kehidupan bernegara dan berbangsa, sudah seharusnya seluruh elemen bangsa menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai ini harus menjiwai setiap kebijakan dan program yang dilakukan, sehingga menghasilkan keputusan yang bijaksana dan mengayomi seluruh rakyat. Para pemimpin negara harus menjadi teladan dalam menghayati nilai-nilai Pancasila, dengan menunjukkan sikap yang santun, berwibawa, mengutamakan kepentingan rakyat, serta mengambil kebijakan yang berorientasi pada kesatuan dan persatuan bangsa.

Selain itu, penyelenggaraan negara juga harus benar-benar mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Pemerintah harus mengutamakan pelayanan kepada rakyat, menegakkan hukum secara adil tanpa diskriminasi, serta membangun sistem ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Semangat musyawarah untuk mencapai mufakat juga harus terus dijaga dalam pengambilan keputusan penting negara, sehingga kepentingan seluruh elemen bangsa dapat terakomodasi dengan baik.

Kedua, dalam kehidupan bermasyarakat, setiap individu harus menghormati perbedaan yang ada dan menghargai kebhinekaan sebagai kekayaan bangsa. Sikap toleransi, terbuka, serta saling menghargai antar golongan menjadi kunci untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Masyarakat juga harus terus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, dengan memperlakukan sesama secara adil dan bermartabat, serta peduli terhadap mereka yang kurang beruntung. Semangat gotong royong dan kebersamaan juga perlu terus dipupuk, agar tercipta masyarakat yang harmonis dan rukun.

Dalam konteks ini, peran organisasi kemasyarakatan dan lembaga sosial menjadi sangat penting. Mereka harus menjadi garda terdepan dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, dengan terus menghidup-suburkan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama juga harus menjadi teladan bagi warganya dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila, seperti sikap saling menghormati, mengutamakan kepentingan bersama, dan selalu mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun