Sektor konstruksi merupakan salah satu pilar pembangunan nasional yang memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, gedung perkantoran, dan perumahan terus bergulir di berbagai wilayah untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Namun, di balik besarnya kebutuhan tenaga kerja konstruksi, terdapat tantangan dalam pemenuhan sumber daya manusia yang kompeten dan tersertifikasi.
Penyelenggaraan Kegiatan Pemberian Kompetensi Tambahan dan Uji Sertifikasi Program Vokasional dengan Jabatan Kerja Juru Gambar Bangunan Gedung Level 2 oleh SMK Negeri 1 Kelapa Kampit pada tanggal 24-25 dan 27 April 2024 merupakan langkah tepat dalam menjawab kebutuhan tersebut. Kerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah 2 Palembang sebagai penyelenggara dan LSP Astekindo Konstruksi Mandiri sebagai penguji menjadi jaminan bahwa program ini diselenggarakan sesuai standar kompetensi yang berlaku di industri konstruksi.
Pentingnya sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK jurusan Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) tidak dapat dipandang sebelah mata. Sertifikat kompetensi bukan hanya sebagai formalitas belaka, melainkan cerminan kesiapan dan kualitas lulusan dalam menghadapi dunia kerja nyata. Dengan mengantongi sertifikat kompetensi, lulusan SMK memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan peluang lebih besar untuk diterima di perusahaan-perusahaan konstruksi terkemuka.
Dalam sambutannya, Bayu Rosyani selaku kepala bidang jasa konstruksi Dinas PUPR Belitung Timur menekankan pentingnya keseriusan peserta dalam mengikuti program sertifikasi ini. Beliau mengingatkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan sertifikasi secara mandiri bisa mencapai delapan ratus ribuan per orang. Angka yang cukup besar bagi lulusan SMK yang baru saja menyelesaikan pendidikan. Oleh karena itu, kesempatan yang diberikan oleh pemerintah melalui program ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Di sisi lain, Budi Abdullah Syafei selaku perwakilan dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah 2 Palembang menegaskan pentingnya attitude calon pencari kerja di bidang konstruksi. Bahkan, beliau menyampaikan bahwa sebagus apapun skill yang dimiliki oleh seseorang, akan tidak ada gunanya jika tidak diiringi dengan attitude yang baik. Pernyataan ini mengandung kebenaran yang mendalam, mengingat sektor konstruksi menuntut etos kerja yang tinggi, kemampuan bekerja dalam tim, serta tanggung jawab yang besar terhadap keselamatan dan kualitas hasil pekerjaan.
Dengan memperoleh sertifikasi kompetensi, lulusan SMK tidak hanya mendapatkan pengakuan atas kemampuan teknis yang dimiliki, tetapi juga kesempatan untuk mengasah sikap profesional sebagai pekerja konstruksi. Proses sertifikasi melibatkan ujian tertulis dan praktik yang menguji pengetahuan, keterampilan, serta sikap kerja peserta. Selain itu, pengalaman mengikuti program sertifikasi ini juga dapat menjadi bekal berharga bagi lulusan dalam menghadapi dinamika dan tuntutan pekerjaan di lapangan.
Namun, tanggung jawab tidak berhenti setelah sertifikat kompetensi diperoleh. Lulusan SMK harus terus mengembangkan diri melalui pelatihan-pelatihan lanjutan, mengikuti perkembangan teknologi terkini di bidang konstruksi, serta senantiasa menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan profesi. Hanya dengan cara demikian, lulusan SMK dapat menjadi tenaga kerja konstruksi yang berkualitas dan mampu berkontribusi secara optimal dalam pembangunan nasional.
