Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengupas Kebingungan: Menyelami Dunia Paradoks dan Anomali

12 Maret 2024   16:20 Diperbarui: 12 Maret 2024   16:48 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rasa ingin tahu adalah gairah untuk mengubah realitas yang sudah diketahui menjadi realitas yang belum pernah dibayangkan." 

Di dunia yang penuh kompleksitas ini, kita sering kali dihadapkan pada situasi atau fenomena yang tampak bertentangan dengan logika dan ekspektasi kita. Dua konsep yang menarik perhatian adalah paradoks dan anomali, yang masing-masing membawa nuansa misteri dan tantangan bagi pemikiran kita.

Paradoks: Kontradiksi Semu yang Menantang Nalar

Paradoks adalah pernyataan atau situasi yang tampak berlawanan dengan logika konvensional atau nalar, namun mungkin benar setelah dipertimbangkan lebih lanjut. Paradoks sering kali merupakan kontradiksi yang hanya semu, di mana terdapat beberapa kebenaran yang tersembunyi di baliknya. Paradoks menantang pemikiran kita dan memaksa kita untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Salah satu contoh yang terkenal adalah paradoks Epimenides atau paradoks pembohong. Paradoks ini salah satu paradoks yang terkenal sepanjang sejarah. Paradoks ini berbunyi:

"Epimenides si orang Kreta mengatakan bahwa semua orang kereta adalah pembohong."

Rangkaian premis berikut ini akan membuat kita pada dua kesimpulan yang bertentangan;

1. Jika apa yang dikatakan Epimenides benar benar, ia bukan pembohong.
2. Jika Epimenides bukan pembohong, apa yang dia katakan tidak benar.
3. Jika apa yang dikatakannya tidak benar, maka ia adalah pembohong.
Kesimpulan Pertama: Jadi, ia adalah pembohong dan bukan orang jujur.

1. Jika yang dikatakan Epimenides benar, ia bukan pembohong.
2. Jika ia pembohong, apa yang dikatakannnya tidak benar.
3. Jika apa yang dikatakannya tidak benar, itu berarti dia adalah orang yang jujur.
Kesimpulan Kedua: Jadi, ia adalah orang jujur dan bukan pembohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun