Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Melonjaknya UKT, Pinjaman Kuliah Jadi Solusi?

9 Februari 2024   00:01 Diperbarui: 9 Februari 2024   00:19 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: detik.com

"Hari esok dimiliki oleh mereka yang mempersiapkan dirinya untuk hal itu hari ini."

Pemerintah tengah merancang skema pinjaman uang kepada mahasiswa untuk biaya kuliah dengan bunga nol persen. Skema ini patut diapresiasi sebagai upaya pemerintah untuk menjangkau mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi.

Sejauh ini, kuliah di perguruan tinggi negeri maupun swasta cukup memberatkan bagi sebagian kalangan. Biaya pendidikan yang tinggi kerap menjadi penghalang bagi anak muda berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Padahal, mereka adalah calon-calon pemimpin bangsa yang potensial. Karenanya, skema pinjaman ini dapat menjadi solusi bagi para pemuda-pemudi Indonesia untuk meraih cita-cita mengenyam pendidikan tinggi. 

Skema pinjaman ini menempatkan mahasiswa sebagai investasi bagi masa depan Indonesia. Setelah lulus dan memiliki penghasilan, mahasiswa bisa mengembalikan pinjaman secara berkala ke negara. Dengan demikian, skema ini bukanlah pemberian cuma-cuma, melainkan pinjaman lunak tanpa bunga yang mendorong rasa tanggung jawab dan kemandirian di kalangan mahasiswa.

Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus dipersiapkan dengan pendidikan berkualitas untuk menjawab tantangan zaman yang kian kompleks. Oleh karena itu, merupakan kewajiban kita bersama untuk memastikan setiap insan muda berbakat dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dalam rangka memajukan Indonesia. 

Skema pinjaman ini idealnya disertai dengan kriteria seleksi yang ketat agar tepat sasaran. Pemerintah perlu menyaring dengan cermat calon penerima manfaat berdasarkan prestasi akademik, latar belakang ekonomi, serta potensi dan minat untuk berkontribusi bagi bangsa. Dengan demikian, skema ini benar-benar menjadi instrumen investasi SDM unggul di masa depan.

Selain itu, perlu pula ditetapkan plafon pinjaman yang realistis sesuai kebutuhan biaya pendidikan di perguruan tinggi. Penetapan jangka waktu pengembalian fleksibel dan terjangkau oleh kemampuan debitor setelah lulus nanti juga penting diperhatikan. Skema yang terlalu memberatkan justru berpotensi membuat lulusan enggan melanjutkan pendidikan. 

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk mengubah dunia."

Dari sisi perguruan tinggi, skema ini juga mesti diimbangi evaluasi berkala terhadap besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Komponen biaya pendidikan harus dikaji ulang agar terjangkau bagi mahasiswa dari beragam latar belakang. Disamping itu, perguruan tinggi negeri maupun swasta perlu terus meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan agar lulusannya siap bersaing di era global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun