Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Negatif Bias: Mengapa Kritik Lebih Menarik dari Pujian

26 Januari 2024   00:01 Diperbarui: 26 Januari 2024   00:04 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Logos Indonesia 

"Lebih baik diam jika yang akan keluar dari mulutmu bukan pujian." 

Ketika melihat orang lain melakukan kesalahan, kita cenderung dengan cepat mengkritiknya. Sebaliknya, ketika orang lain berbuat kebaikan, kita seringkali lupa untuk memujinya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada kecenderungan alami otak manusia.

Otak manusia secara innate lebih peka terhadap informasi negatif dibandingkan positif. Inilah yang disebut dengan negative bias. Kritik, keluhan, dan hal-hal negatif lainnya lebih menarik perhatian kita dibandingkan pujian dan pengalaman positif. Kecenderungan ini memang sudah ada sejak manusia berevolusi ribuan tahun yang lalu.

Dahulu, leluhur kita harus sangat waspada terhadap ancaman dan bahaya di lingkungan sekitar demi kelangsungan hidup. Oleh karena itu, otak kita terlatih untuk selalu mencari dan bereaksi terhadap hal-hal negatif. Sebaliknya, hal-hal positif dianggap tidak berbahaya sehingga tidak mendapat perhatian khusus. Masalahnya, kecenderungan ini masih kita bawa hingga saat ini.

Akibat negatif bias ini, kritik dan keluhan orang lain terasa lebih mencolok dan berkesan dibandingkan pujian. Kita jadi lebih ingat kesalahan orang lain dan cenderung lupa kebaikan yang mereka lakukan. Tanpa sadar, kita jadi sering mengkritik dan jarang memuji. 

Padahal, terlalu banyak mengkritik dan kurang memuji dapat berdampak buruk. Kritik yang berlebihan dapat melukai perasaan dan menurunkan motivasi orang lain. Sementara pujian yang tepat dapat meningkatkan rasa percaya diri, semangat, dan loyalitas seseorang. 

Lalu apa yang bisa kita lakukan mengatasi kecenderungan negatif ini? Beberapa langkah praktis berikut ini bisa dilakukan.

Sadari kecenderungan negatif diri sendiri. Introspeksi apakah kita terlalu banyak mengkritik dan kurang memuji orang lain. Kecenderungan negatif memang sudah mengakar pada diri kita sebagai manusia. Oleh karena itu, kita perlu introspeksi dan menyadari bahwa kita memiliki tendency untuk fokus pada hal-hal negatif daripada positif. 

Pertanyaan introspektif yang perlu kita tanyakan pada diri sendiri antara lain: Apakah saya terlalu sering mengkritik kesalahan orang lain? Apakah saya cenderung melupakan kebaikan yang telah mereka berikan? Apakah saya kurang memberikan apresiasi dan pujian pada orang-orang terdekat? Jika jawabannya iya, itu menandakan kita perlu menyeimbangkan kecenderungan negatif kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun