Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Melihat Dunia melalui Kacamata Perempuan

30 Desember 2023   12:01 Diperbarui: 30 Desember 2023   12:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Invisible Women. Sumber foto: Book Therapy

"Ketidaksetaraan tidak akan hilang dengan sendirinya, kecuali kita mengubah cara pandang kita." - Caroline Criado Perez

Dunia yang kita tinggali saat ini dirancang terutama oleh dan untuk laki-laki. Itulah salah satu temuan mengejutkan dari sebuah buku berjudul Invisible Women karya Caroline Criado Perez yang terbit pada 2019 lalu. Berbekal data dan penelitian mendalam, buku ini mengungkapkan bahwa banyak produk, teknologi, lingkungan dan sistem yang kita jumpai sehari-hari sebenarnya memiliki bias gender yang cukup signifikan.

Kacamata dunia selama ini hanya dipakai oleh satu jenis kelamin, yaitu laki-laki. Maka tidak heran jika kebutuhan dan karakteristik perempuan kerap diabaikan atau bahkan tidak terlihat. Inilah yang disebut sebagai “invisible women” atau perempuan tak terlihat. 

Salah satu contoh mencolok yang dibahas dalam buku ini adalah ukuran smartphone yang sangat populer digunakan saat ini. Ternyata ukuran layar ponsel pintar dirancang berdasarkan ukuran tangan rata-rata pria dewasa. Ini membuat banyak model smartphone terasa terlalu besar dan sulit digenggam dengan nyaman bagi tangan perempuan yang umumnya lebih kecil. Data menunjukkan ukuran tangan perempuan rata-rata sekitar 15% lebih kecil dari laki-laki. Namun fakta ini diabaikan produsen ponsel saat merancang produk mereka.

Contoh lain adalah suhu ruangan di gedung-gedung perkantoran. Pengaturan suhu udara di kantor umumnya mengacu pada standar kenyamanan berdasarkan metabolisme tubuh pria. Akibatnya, suhu yang dihasilkan terasa terlalu dingin bagi banyak pekerja perempuan. 

Studi di Amerika Serikat menemukan suhu kantor ideal bagi perempuan adalah sekitar 25 derajat Celcius, lebih hangat dari standar suhu kantor umum sekitar 22 derajat. Perbedaan suhu nyaman antara pria dan wanita ini berkaitan dengan massa otot dan tingkat metabolisme tubuh.

Pengabaian terhadap kebutuhan tubuh dan karakteristik perempuan juga terjadi pada kursi mobil. Ukuran dan bentuk kursi mobil lebih cocok untuk tubuh pria. Posisi duduk yang nyaman bagi pria belum tentu demikian untuk wanita. Kursi mobil rata-rata dibuat dengan sandaran yang terlalu rendah untuk bahu dan leher perempuan. Dudukan kursi juga cenderung terlalu dalam sehingga menekan paha bagian belakang.

Di bidang kesehatan, perempuan masih dianggap sebagai versi "kecil" dari tubuh pria. Banyak penelitian medis dan uji klinis obat dilakukan terutama pada pria. Data tubuh perempuan dan efek obat pada hormon dan organ reproduksinya masih sangat minim. 

Akibatnya, perempuan sering mengalami efek samping obat atau kesalahan diagnosis. Misalnya, gejala serangan jantung pada perempuan berbeda dengan pria, sehingga sering terlambat terdeteksi.

Bahkan detail seperti rancangan sabuk pengaman mobil juga dibuat berdasarkan tubuh pria. Sabuk pengaman cenderung tidak pas dan membuat rasa tidak nyaman pada payudara perempuan. Posisi sabuk yang menekan leher dan dada berisiko membuat cidera yang lebih parah bagi perempuan dalam kecelakaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun