"Sebagai guru, setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh. Dengan waktu, keterampilan, dan dukungan, kita bentuk masa depan pendidikan."
Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan menjadi landasan strategis pemerintah Indonesia dalam meningkatkan standar dan kualitas pendidikan di negara ini. Program ini dirancang khusus untuk guru yang belum mengantongi sertifikat pendidik serta telah memiliki pengalaman mengajar selama minimal dua tahun. Dengan demikian, PPG dalam jabatan tidak hanya menjadi suatu bentuk pengembangan profesionalisme guru, tetapi juga sebuah langkah konkrit untuk menjamin bahwa pendidikan di Indonesia didorong oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman.
Melalui persyaratan tersebut, PPG dalam jabatan berfungsi sebagai filter untuk memastikan bahwa peserta program telah memiliki dasar pendidikan dan pengalaman yang memadai sebelum terlibat dalam pembelajaran lebih lanjut. Hal ini menciptakan landasan yang kokoh, memastikan bahwa guru-guru yang melibatkan diri dalam program ini memiliki pemahaman yang kuat terhadap proses pembelajaran dan tantangan yang mereka hadapi di kelas. Dengan demikian, PPG dalam jabatan bukan hanya sekadar pelatihan tambahan, tetapi sebuah investasi strategis dalam pembentukan tenaga pengajar yang berkualitas dan berdedikasi.
Meskipun PPG dalam jabatan memiliki tujuan yang mulia, namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi oleh guru yang melaksanakan PPG dalam jabatan. Berikut ini adalah beberapa tantangan tersebut:
Waktu dan biaya
PPG dalam jabatan dilaksanakan secara intensif, dengan durasi full time maksimal 6 bulan. Keterbatasan waktu ini menjadi suatu tantangan khususnya bagi guru yang memiliki tanggung jawab lain, seperti keluarga dan pekerjaan. Guru harus memadukan kegiatan PPG dengan aspek-aspek lain dalam kehidupan mereka, yang mungkin memerlukan manajemen waktu yang lebih cermat.
Selain masalah waktu, biaya PPG dalam jabatan juga menjadi faktor yang mempengaruhi partisipasi guru. Program ini memerlukan investasi finansial yang signifikan, sehingga tidak semua guru mampu mengikutinya. Adanya kendala ini menunjukkan perlunya pertimbangan serius dari pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan sumber daya atau bantuan keuangan yang dapat membuat PPG dalam jabatan lebih dapat diakses oleh sebanyak mungkin guru. Dengan demikian, perubahan durasi dan penanganan aspek finansial dapat menjadi langkah-langkah penting untuk memperluas dampak positif PPG dalam jabatan terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.
Pembebanan kerja
Guru yang terlibat dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan dihadapkan pada tugas kompleks yang memerlukan pembagian waktu yang cermat. Mereka tidak hanya berkewajiban memberikan pengajaran, namun juga harus menyempatkan waktu untuk mengikuti program PPG dan menangani tugas administratif yang terkait dengan pekerjaan mereka. Pemecahan waktu ini seringkali menimbulkan dampak negatif, dengan potensi munculnya kelelahan dan stres di kalangan guru.