Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Generasi Tanpa Perundungan: Memahami, Mencegah, dan Menangani Perilaku Merugikan

8 Oktober 2023   06:01 Diperbarui: 8 Oktober 2023   06:58 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen blogkejarcita.id

"Empati adalah jalan menuju perdamaian; mari ajarkan anak-anak kita untuk menghormati perasaan orang lain."

Mengutip berita dari Kompas.com, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat kasus perundungan di satuan pendidikan periode Januari-September 2023 mencapai 23 kasus. Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan, dari 23 kasus itu, dua korban di antaranya meninggal dunia usai mengalami perundungan.

Hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang perundungan, baik itu yang dilakukan orang dewasa maupun anak-anak. Ini menunjukkan bahwa perundungan merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan lebih serius lagi . Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak-anak mudah terpancing untuk melakukan perundungan, dan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini adalah kunci untuk mencegah dan mengatasi perundungan di kalangan anak-anak. Dalam tulisan ini, kita akan membahas faktor-faktor penyebab perundungan, mengidentifikasi tanda-tanda perundungan, dan memberikan panduan tentang bagaimana mencegah perundungan.

Pengaruh Lingkungan

Salah satu faktor yang signifikan yang dapat menyebabkan anak-anak melakukan perundungan adalah pengaruh lingkungan di mana mereka tumbuh. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh kekerasan, baik di rumah maupun di sekolah, cenderung memahami bahwa kekerasan adalah cara untuk menyelesaikan masalah atau untuk mendapatkan kekuasaan. Mereka mungkin telah menjadi saksi atau korban kekerasan, yang memengaruhi persepsi mereka tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain.

Kurang Empati

Kurangnya empati, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, adalah faktor lain yang memengaruhi perilaku perundungan. Anak-anak yang kurang empati mungkin tidak dapat memahami bahwa tindakan mereka menyakiti orang lain secara emosional atau fisik. Mereka mungkin cenderung egois dan tidak sensitif terhadap perasaan sesama.

Masalah Emosional

Masalah emosional seperti kecemasan atau depresi dapat menjadi pemicu bagi anak-anak untuk melakukan perundungan. Mereka mungkin menggunakan perundungan sebagai cara untuk mengekspresikan emosi negatif yang mereka alami. Perundungan dapat menjadi bentuk pelampiasan dari tekanan emosional yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun