"Empati adalah jalan menuju perdamaian; mari ajarkan anak-anak kita untuk menghormati perasaan orang lain."
Mengutip berita dari Kompas.com, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat kasus perundungan di satuan pendidikan periode Januari-September 2023 mencapai 23 kasus. Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan, dari 23 kasus itu, dua korban di antaranya meninggal dunia usai mengalami perundungan.
Hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang perundungan, baik itu yang dilakukan orang dewasa maupun anak-anak. Ini menunjukkan bahwa perundungan merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan lebih serius lagi . Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak-anak mudah terpancing untuk melakukan perundungan, dan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini adalah kunci untuk mencegah dan mengatasi perundungan di kalangan anak-anak. Dalam tulisan ini, kita akan membahas faktor-faktor penyebab perundungan, mengidentifikasi tanda-tanda perundungan, dan memberikan panduan tentang bagaimana mencegah perundungan.
Pengaruh Lingkungan
Salah satu faktor yang signifikan yang dapat menyebabkan anak-anak melakukan perundungan adalah pengaruh lingkungan di mana mereka tumbuh. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh kekerasan, baik di rumah maupun di sekolah, cenderung memahami bahwa kekerasan adalah cara untuk menyelesaikan masalah atau untuk mendapatkan kekuasaan. Mereka mungkin telah menjadi saksi atau korban kekerasan, yang memengaruhi persepsi mereka tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain.
Kurang Empati
Kurangnya empati, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, adalah faktor lain yang memengaruhi perilaku perundungan. Anak-anak yang kurang empati mungkin tidak dapat memahami bahwa tindakan mereka menyakiti orang lain secara emosional atau fisik. Mereka mungkin cenderung egois dan tidak sensitif terhadap perasaan sesama.
Masalah Emosional
Masalah emosional seperti kecemasan atau depresi dapat menjadi pemicu bagi anak-anak untuk melakukan perundungan. Mereka mungkin menggunakan perundungan sebagai cara untuk mengekspresikan emosi negatif yang mereka alami. Perundungan dapat menjadi bentuk pelampiasan dari tekanan emosional yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka.